Tuesday, 29 January 2013

Strategi Kaum Kafir Menghancuran Islam

Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya,meskipun orang-orang kafir benci.” (QS. Ash Shaff : 8)

Dari waktu ke waktu,kian terbukti kebencian kaum kafir (Yahudi dan Nasrani) terhadap umat Islam. Hal ini karena umat Islam selalu berjuang menegakkan Al Haq (kebenaran) dan sebaliknya,mereka terus berjuang menegakkan Al Bathil (kesesatan). Inilah sebabnya,mengapa tak pernah bisa bertemu antara pihak yang haq dengan pihak yang bathil. Bahkan dari generasi ke generasi,pertarungan yang bersifat fisik maupun non fisik terjadi berkali-kali hingga hari ini. Karena mereka beranggapan bahwa Islam merupakan penghalang yang harus diberantas. Maka berbagai cara mereka tempuh untuk menghancurkan Islam dan umatnya.
Sebagai muslim,kita perlu tahu,apa saja strategi mereka dalam menghancurkan Islam dan umatnya. Bila kita sudah tahu, insya Allah kita tidak akan terjebak dalam program penghancuran yang mereka lakukan. Seluruh program mereka pada intinya bertujuan untuk memurtadkan umat Islam,karena itu seringkali di sebut dengan harokatul itidad (gerakan pemurtadan).

Berikut ini beberapa strategi mereka untuk menghancurkan Islam :

1.    Perang Secara Fisik
Berkali-kali peperangan antara muslim dengan Yahudi dan Nasrani terjadi. Perang Arab-Israel masih berlangsung hingga kini. Perang Salib yang terkenal itu juga menjadi bukti untuk menghancurkan umat Islam.  Namun peperangan secara fisik yang sudah berlangsung berkali-kali ini menyadarkan mereka bahwa tak mungkin umat Islam bisa ditaklukan dengan kekuatan senjata.
Kegagalan menghancurkan Islam dengan perang fisik disebabkan karena umat Islam memiliki semangat jihad dan kecemburuan terhadap agamanya.

2.    Menghancurkan Sistem Khilafah
Setelah gagal menghancurkan Islam melalui perang fisik,cara lain yang mereka tempuh guna menghancurkan Islam dan umatnya adalah dengan menghancurkan system pemerintahan Islam yang bersifat khilafah (menginternasional). Mereka menghancurkan kekhalifahan Islam Utsmaniyah di Turki lalu mereka ganti dengan pemerintahan yang sekuler. Lalu berkembang pula paham nasionalisme sehingga negara-negara yang dahulu saling bahu-membahu, setelah itu lebih mementingkan kebangsaannya.
Namun hancurnya kekhalifahan Utsmaniyah bukan berarti akhir dari segalanya. Keinginan untuk mengembalikan pemerintahan yang Islami tidak begitu saja hilang meskipun kondisinya sangat sulit. Sekarang ini dimana-mana muncul kesadaran pentingnya pemerintahan yang Islami,sebab tanpa pemerintahan yang Islami,yang menderita bukan hanya kaum muslimin,tetapi juga orang-orang selain Islam.

3.    Menjauhkan Umat Islam dari Al Quran
Orang-orang kafir sebenarnya menghendaki musnahnya AlQuran sebagai salah satu sumber kekuatan umat Islam. Gladstone,seorang oreintalis barat menyatakan “selama Al Quran ini ada,maka Eropa tidak akan sanggup menjajah timur,malahan Eropa sendiri yang tidak bisa aman.” Namun akhirnya mereka sadar sendiri bahwa Al Quran itu tidak mungkin bisa dimusnahkan,maka merekapun berusaha untuk menjauhkan umat Islam dari kitab sucinya,dan ini bisa mereka capai dengan baik sehingga kekuatan tak lagi dimiliki oleh umat Islam karena umat Islam jauh dari Al Quran.

4.    Menhancurkan Akhlak
Didalam Islam,tinggi dan rendah,kuat dan lemahnya umat Islam sangat tergantung pada sejauh mana kemuliaan akhlak yang dimilikinya. Karena itu orang-orang kafir sangat berkepentingan menghancurkan akhlak kaum muslimin. Samuel Sweimer seorang pimpinan misionaris pernah bekata “Misi utama kita adalah mengeluarkan seorang muslim dari Islam supaya menjadi orang yang tidak ada hubungan apa-apa dengan Allah,sehingga tidak mempunyai akhlak sebagai pegangan hidup umat Islam.  Tugas kalian adalah menyiapkan generasi baru Islam yang jauh dari ajaran Islam.”
Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak barat kemudian mengekspor budaya mereka yang jelek melalui film,sandiwara,lagu dan music,serta moto-moto tertentu untuk membentuk opini bahwa hal itu merupakan suatu kemajuan, tanda masyarakat modern.

5.    Memecah Belah Persatuan Umat Islam
Tindak lanjut dari hancurnya system khilafah adalah mereka berusahan mencerai beraikan persatuan umat Islam. Untuk itu setelah mereka menjajah berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan tahun,mereka tinggalkan negeri jajahan yang mayoritas penduduknya muslim itu dengan perbatasan yang tak jelas sehingga hal ini sering menjadi konflik antara satu negara dengan negara tetangganya. Setelah itu mereka mewariskan nasionalisme atau fanatisme kebangsaan secara berlebihan sehingga suatu negara lebih mementingkan negerinya lalu tidak peduli dengan negara lain. Hingga kini,persatuan umat Islam masih merupakan persoalan yang sangat besar untuk diwujudkan,meskipun di dalam Al Quran dan Hadist amat ditekankan.

6.    Menanamkan Keraguan Terhadap Islam
Salah satu kunci kekuatan umat Islam adalah terletak pada amal shalehnya. Untuk bisa beramal shaleh seorang muslim terlebih dahulu harus betul-betul yakin akan Islam sebagai satu-satunya agama yang benar. Bila keyakinan itu sudah tumbuh  dengan baik di dalam jiwa kaum muslimin, maka kaum muslimin akan selalu memperjuangkan tegaknya nilai-nilai Islam dalam kehidupan dan siap menanggung segala resikonya.
Karena itu musuh-musuh Islam terus menanamkan keraguan umat Islam terhadap agamanya. Mereka selewengkan makna-makna Al Quran sehingga membuat umat jauh dari Al Quran. Mereka kotori sejarah islam hingga umat Islam tidak percaya dengan para pejuang islam,termasuk ragu akan kesucian sejarah Nabi Muhammad SAW,lalu mereka hambat umat Islam untuk melaksanakan Islam sehingga umat ini semakin jauh dari ajaran agamanya sendiri.

7.    Merintangi Kemajuan Umat Islam
Dalam banyak hal umat Islam sebenarnya bisa mencapai kemajuan yang besar,termasuk dibidang sains dan teknologi. Bila kemajuan ini betul-betul terwujud,maka keberadaan negara-negara barat sebagai negara industry bisa tersaingi.
Karena itu kemajuan negeri-negeri muslim terutama di bidang sains dan teknologi mereka hambat sedemikian rupa. Para pemuda-pemuda Islam yang sudah berhasil menuntut ilmu di bidang sains dan teknologi mereka beri iming-iming dengan gaji yang besar dan gelar mulia agar mau mengabdikan ilmunya dinegeri barat itu saja,tidak usah pulang ke negara asal mereka. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Brain drain (pelarian intelektual muslim ke negara-negara barat). Meski begitu barat tetap saja menyimpan ketakutan karena umat Islam sekarang ini memang tidak bisa menahan diri lagi untuk maju,karena kemajuan sains dan teknologi yang dicapai barat banyak sekali yang mengakibatkan timbulnya masalah-masalah baru yang tidak menyenangkan.

Wahai kaum muslimin,itulah beberapa strategi kaum kafir untuk menghancurkan Islam. Untuk itu WASPADALAH!

7 comments:

  1. Riswandha Imam05:25

    izin Copy yah Gan,
    Biar Bisa Waspada ,dan MenDakwahkan Ke teman2
    Soalnya Yg Sandiwara,film,dan music itu Kena Banget Feelnya
    Temen2 dh Suka tuh sama film,sandira,and music Barat
    koq jd Curhat --'
    Yah itu aja ya,Makasih ,Mudh2an ini jadi Amal Jzariah,amin

    ReplyDelete
  2. Wicaksono21:52

    اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ الله وَبَرَكاَتُهُ
    Jazakallahu khoir. Ana jadi faham bahwa nasionalisme ternyata salah satu cara hancurkan islam. Karena,selama ini di dunia pendidikan banyak diajarkan pemikiran-pemikiran barat yg sesat.

    ReplyDelete
  3. Anonymous14:25

    Muslim selalu gembar gembor bahwa ilmu pengetahuan yang membuat Barat menjadi maju sekarang ini berasal atau bahkan dicuri dari kebudayaan islam. Sekarang semua orang tahu bahwa yang namanya ilmu pengetahuan itu gak mungkin dicurilah, kalo diadopsi mungkin sekali. Tapi kalau dicuri, apakah ilmu pengetahuan itu seperti barang yang ditutup di satu tempat lalu begitu diambil hilang keberadaannya??? Bukankah ilmu pengetahuan berasal dari kegiatan mental yang tidak bisa dicuri??

    Sekarang kalau sadar bahwa ilmu pengetahuan itu merupakan hasil kerja mental otak, yg kemudian disebarluaskan dengan cara dituliskan dalam jurnal, buku atau report, bagaimana mungkin islam tidak menyimpan report itu di dalam wilayah kekuasaannya sendiri dulu atau diwariskan dan diteruskan oleh institusi/badan badan dan orang orang yang bisa meneruskan ilmu pengetahuan itu sendiri???

    Kalau memang ilmu pengetahuan itu adalah sesuatu yg dikendalikan secara mental, maka begitu ilmu pengetahuan itu diadopsi oleh kebudayaan lain, maka kebudayaan induknya seharusnya tidak harus kekurangan sumber daya manusia untuk meneruskan ilmu pengetahuan itu sebagai bagian dari tradisi dan budaya yang harus dikembangkan dan diwariskan, kemudian menghasilkan buah buah ilmu pengetahuan baru lain yang lebih maju dari sebelumnya kan???? Tapi mengapa tidak terjadi??? Bisanya cuman klaim ilmu pengetahuannya dicuri?? Itu analoginya seperti bilang ” saya gak bisa jawab soal di ujian karena jawaban saya dicontek orang???” Apakah itu logika yang masuk akal???

    Terus terang, kebanggaan islam akan pencapaian ilmu pengetahuannya jaman dulu merupakan kebanggaan semu karena jelas terbukti bahwa ilmu pengetahuan itu tidak menjadi bagian dari tradisi dan warisan yang dapat diteruskan ke generasi berikutnya. Berarti islam sendiri memiliki ilmu pengetahuan yg ditunjang oleh kekayaan khasanah dari daerah jajahannya. Tidak ada muncul ilmuwan-ilmuwan islam dari daerah-daerah yang sebelumnya memang “minus” pencapaian ilmu pengetahuan seperti Afrika Utara, Maroko, Sudan, Tunisia, Bangladesh, Afganistan, Oman, Yaman dan Pakistan. Ilmuwan-ilmuwan “besar” beragama islam berasal dari daerah-daerah yang memang sudah punya sejarah/tradisi gemilang dalam perkembangan ilmu pengetahuan sebelum islam lahir seperti Persia (Iran), Mesopotamia (Irak), Spanyol dan Mesir. Jadi, tak ada kontribusi nyata agama islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Akhirnya, begitu daerah jajahan itu lepas satu persatu, maka klaim itu menjadi gugur karena tidak terbukti menghasilkan kultur yang terwariskan dan infrastruktur science yang menunjang. Memang dalam islam semuanya hanya merupakan label yang disematkan tanpa bukti, hoax….dari dulu….!!!

    —-

    Setelah Muhammad MATI, islam tidak dapat berhenti perang, karena jika berhenti perang maka antar mereka akan saling bunuh, maka Kalifah menggerakkan perang perampokan keluar Jazirah Arab dan berhasil, masyarakat kaget ada agama PERANG (istilah islamnya adalah JIHAD). Muslim akhirnya dapat menguasai Jalur Sutera yaitu jalur yang peradabannya paling maju di dunia, para cendekia terus berkarya di bawah bendera islam, jadi bukan islam yang memajukan ilmu pengetahuan tetapi karena wilayah yang berperadaban maju DIJAJAH islam, setelah islam tidak dapat memajukan peradaban karena saling bunuh di antara mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  4. kmu blum tau bnyak tentang islam

    ReplyDelete
  5. Saya suka artikel antum. Boleh saya kenal lebih dekat?
    Sy ada asumsi buruk yg lain yg bisa kita bicarakan lebih lanjut.

    ReplyDelete

Tugas Utama Wanita

"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. Asma’ binti Abu Bakar ra. pernah datang   menghadap Ra...