Wednesday 18 November 2015

Nasihat Rasulullah SAW

Rasulullah SAW pernah memberikan tiga nasihat kepada kedua sahabatnya Abu Dzar dan Abu Abdurrahman bin Jabal ;
"Bertaqwalah kepada Allah SWT dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak terpuji." (HR Tirmidzi)

Dalam nasihat Rasulullah SAW diatas layak kita perhatikan sebab berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Bertaqwalah dimanapun berada

Nasihat Nabi SAW ini menunjukkan bahwa kita harus senantiasa menjaga ketaqwaan kita setiap saat. Menjaga ketaqwaan memang tidaklah mudah, kecuali dengan usaha yang ekstra keras.

Suatu ketika sahabat Umar bin Khatab bertanya kepada Ubay bin Ka'ab,
"Apakah taqwa itu?"
Ubay bin Ka'ab balik bertanya ;
"Pernahkah kamu melalui jalan yang berduri?"
Umar menjawab "Pernah"
Ubay menyambung "Lalu apa yang kamu lakukan?"
Umar mnjawab "Aku berhati-hati, waspada,  dan penuh kesungguhan."
Maka Ubay berkata "Maka demikian pulalah taqwa."

Kebaikan yang menghapus kesalahan

Setiap manusia pasti pernah melakukan salah/dosa, baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.
Untuk dosa yang merugikan diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah dengan bersedekah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW "seedekah itu menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api"
Sedangkan dosa yang dilakukan terhadap orang lain maka yang perlu dilakukan adalah mohon maaf yang bagi orang sangat sulit untuk dilakukan. Padahal Rasul SAW selalu meminta maaf ketika bersalah bahkan terhadap Ibnu Ummi Maktum beliau memeluknya dengan hangat seraya bekata "inilah orangnya, yang membuat aku di tegur oleh Allah SWT... (QS Abassa)
Lalu bawalah hadiah atau makanan kepada orng tersebut, begitulah anjuran Rasul SAW.

Akhlak yang terpuji

Akhlak adalah tata niai dan aturan perilaku bagi seorang muslim. Akhlk terpuji adalah keharusan dari setiap muslim.
Dari beberapa jenis akhlak kit terhadap orang lain , yang perlu kita perhatikan adalah akhlak terhadap tetangga.

"Barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir maka janganlah menyakiti tetangganya." (HR Bukhari,Muslim dan Ibnu Majah)

Demikian nasihat Rasulullah SAW, semoga kita mampu untuk melaksanakan nasihat tersebut. Amin

Friday 30 October 2015

Jenis Hati Manusia

Dilihat dari keadaannya, hati manusia dapat digolongkan menjadi 3 :

Pertama. Hati yang bersih, sehat dan selamat (Al qolbu as saliimu)

Hati ini adalah milik orang-orang beriman. Ia adalah hati yang terbebas dari penyakit, iri, dengki, hasad, riya, sum’ah dll. Hanya orang yang berhati bersih sajalah yang dijamin keselamatannya kelak dihadapan Allah SWT.

 يَوۡمَ لَا يَنفَعُ مَالٞ وَلَا بَنُونَ ٨٨ إِلَّا مَنۡ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلۡبٖ سَلِيمٖ ٨٩ 

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS Asy Syu’ara : 88 – 89)

Kedua.
Hati yang sakit dan berpenyakit (Al qolbu al mariidhu) 

Ini adalah hati orang munafik. Orang yang penyataan lisan berbeda dengan kenyataan hatinya. Orang yang hanya mencari keuntungan dan keselamatan pribadi tanpa mau peduli diatas jalan benar atau salah.

Dari Abdullah bin Amru dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada empat perkara, barangsiapa yang empat perkara tersebut ada pada dirinya maka dia menjadi orang munafik sejati, dan apabila salah satu sifat dari empat perkara tersebut ada pada dirinya, maka pada dirinya terdapat satu sifat dari kemunafikan hingga dia meninggalkannya:
1.    jika berbicara selalu bohong,
2.    jika melakukan perjanjian melanggar,
3.    jika berjanji selalu ingkar,
4.    dan jika berselisih licik."
    (HR. Muslim No. 88)

Orang munafik semacam ini kelak akan ditempatkan di keraknya neraka.

إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ فِي ٱلدَّرۡكِ ٱلۡأَسۡفَلِ مِنَ ٱلنَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمۡ نَصِيرًا ١٤٥

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (QS An Nisa 145)
  
Ketiga.
  Hati yang buta, hati yang mati atau tertutup (Al qolbu al mayyitu) 

Hati ini adalah hati orang kafir, antheis, orang yang tidak beriman kepada rukun iman. Para ulama mensifati hati ini dengan ungkapan “Laa ya’riful haqqa” artinya tidak mengenal kebenaran.
   
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ سَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَأَنذَرۡتَهُمۡ أَمۡ لَمۡ تُنذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُونَ ٦

خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ وَعَلَىٰ سَمۡعِهِمۡۖ وَعَلَىٰٓ أَبۡصَٰرِهِمۡ غِشَٰوَةٞۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٞ ٧

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS Al Baqarah : 6-7)
 

Thursday 29 October 2015

Dunia Butuh Islam

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

وَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةٗ لِّلنَّاسِ بَشِيرٗا وَنَذِيرٗا وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٢٨

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Saba’ : 28)

Sekarang ini manusia dilanda berbagai persoalan yang sangat pelik. Satu masalah belum selesai diatasi dan dipecahkan sudah muncul lagi persoalan yang lebih pelik. Persoalan rusaknya moralitas masyarakat juga melanda dimana-mana. Sementara dalam masalah ekonomi karena sistem yang tidak benar dan moralitas pengendali ekonomi yang bobrok, maka yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin.

Persoalan hidup yang begitu banyak telah membuat manusia tidak tahu harus berbuat apa dalam hidup ini. Akibatnya apa saja yang dilakukan oleh manusia tanpa mempertimbangkan baik dan buruk. Maka terjadilah kerusakan yang ditimbulkan dimuka bumi ini baik kerusakan secara fisik maupun kerusakan secara moral.

Allah SWT memang telah mensinyalir berbagai kerusakan yang terjadi dimuka bumi ini merupakan akibat dari perbuatan manusia sendiri, Allah SWT berfirman :

ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supay Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).  (QS Ar Rum : 41)

Perbuatan mereka yang suka merusak itu disebabkan karena meraka menduga apa yang dilakukan manusia didunia ini tak ada pertanggung jawabannya dalam kehidupan akhirat nanti. Prinsip mereka itu telah dikemukakan oleh Allah SWT dalam firmannya :

وَقَالُوٓاْ إِنۡ هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا ٱلدُّنۡيَا وَمَا نَحۡنُ بِمَبۡعُوثِينَ ٢٩

Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan" (QS. AlAn’am : 29)

Berbagai persoalan yang melanda umat manusia di dunia ini tak boleh dibiarkan terus berlangsung, manakala kita tak ingin terjadi yang lebih besar lagi. Untuk bisa memecahkan persoalan dunia ini, tentu saja harus dengan ajaran atau ideologi yang memang mampu mengatasinya. Ajaran atau ideologi yang mampu mengatasi berbagai persoalan dunia sekarang dan masa yang akan datang tidak lain dan tidak bukan adalah ISLAM.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan Islam sangat dibutuhkan oleh umat manusia di dunia ini dalam mengatasi berbagai persoalan kehidupan.

1. Orientasi ajaran Islam selalu mengarah pada kebaikan, perbaikan dan kebenaran yang kemudian disebut dengan kemaslahatan hidup.

2. Islam merupakan satu-satunya agama yang ajarannya syamil (menyeluruh) dalam arti agama yang mengandung aturan untuk mengatur berbagai aspek kehidupan.

3.  Islam merupakan agama yang universal, sehingga berlakunya ajaran Islam tidak hanya di satu tempat, tetapi juga di berbagai belahan bumi lainnya.

4.  Islam merupakah agama yang berdasarkan wahyu yang kebenarannya mutlak, sementara ideologi lain merupakan hasil pemikiran manusia yang sangat terbatas.

5.  Dari segi penegakan hukum, ditengah-tengah begitu rusaknya moralitas umat manusia sekarang ini yang berakibat timbulnya berbagai malapetaka, sangat diperlukan adanya sistem hukum yang adil, tegas dan tentu saja rasional. Hukum-hukum lain sama sekali tidak bisa diandalkan, hanya hukum dalam Islamlah yang bisa dijadikan pedoman.

Demikianlah secara umum beberapa alasan mengapa Islam menjadi kebutuhan umat manusia, dan tentu masih banyak alasan lainnya. Tugas kita sekarang adalah bagaimana kita bisa meyakinkan kepada dunia bahwa mereka sebenarnya butuh kepada Islam, cuma kebanyakan tidak menyadarinya.

Maka bila hari ini kita mendambakan keadilan, ketentraman, kedamaian atau kebahagiaan, segeralah kembali kepada Islam.

Wallahu a’lam bi shawwab...




Tugas Utama Wanita

"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. Asma’ binti Abu Bakar ra. pernah datang   menghadap Ra...