Wednesday, 27 March 2013

Lima Perusak Hati

Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib. Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, yaitu :

1.    Bergaul dengan banyak kalangan
Pergaulan itu perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif.
Rasulullah SAW bersabda :

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَذُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ « عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ

»
Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi SAW bersabda : seseorang itu atas din saudaranya. Maka lihatlah salah seorang diantara kalian, siapa yang ditemani. (HR. Ahmad)

Artinya, kalau kita ingin melihat kualitas din seseorang, maka lihatlah teman-temannya. Jika temannya adalah orang-orang rusak, maka dinnya rusak. Dan jika temannya adalah orang-orang shalih, maka dinnya pun baik.

Allah Ta’ala berfirman :
"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).

Maka bergaullah dengan para ulama’ dan orang-orang sholih, karena ia ibarat makanan yang kita kunsumsi setiap hari. Sedikit saja kita jauh darinya akan menjadikan hati kita jauh dari Allah Ta’ala dan islam. Sebaliknya, kita harus menjauhi teman para ahli bid’ah dan ahli maksiyat, karena ia adalah racunnya hati yang dapat mematikan hati kita dan sulit mendapatkan petunjuk dari Allah Ta’ala.

2.    Larut dalam angan-angan kosong
Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang bangkrut. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang bangkrut. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya,khayalan-khayalan dusta senantiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai.
Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal shalih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.

3.    Bergantung kepada selain Allah
Ini adalah faktor terbesar perusak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah. Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, artinya:

"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)

Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista.
Allah berfirman, artinya: "Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22)

4.    Makanan
Makanan perusak ada dua macam.
Pertama , merusak karena dzat/materinya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan karena hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan karena hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina.

Kedua, merusak karena melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewat batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan
karenanya ia mudah mengikuti komando setan. Setan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalannya setan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat setan betah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi.

Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan: "Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).

5.    Kebanyakan tidur
Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan.
Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau sore hari. Bahkan tidur pada sore dan pagi hari lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya.
Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara shalat Shubuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategis. Karena itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mau tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rizki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategis dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Karenanya, tidur pada waktu itu hendaknya karena benar-benar sangat terpaksa.
Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada dokter. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam .
Banyak orang yang berpuasa, akan tetapi melakukan beberapa pelanggaran-pelanggaran diatas. Mereka memperbanyak makan karena seharian berpuasa. Ada yang memperbanyak tidur , padahal bulan puasa adalah bulan ibadah bukan bulan untuk memperbanyak tidur. Ada pula yang banyak melamun, bergaul dengan orang-orang rusak dengan alasan untuk menunggu berbuka puasa. Marilah bulan puasa ini kita manfaatkan untuk beribadah, karena tidak ada yang menjamin bahwa kita masih menemui kembali bulan ramadhan tahun depan.

(Disadur dari Mufsidaatul Qalbi Al-Khamsah, min kalami Ibni Qayyim Al-Jauziyyah)

Tuesday, 26 March 2013

Jalan Kesesatan

Allah menciptakan manusia dengan berbagai nikmat dan aturan yaitu Islam. Dengan aturan itu hidup manusia akan terjamin keselamatannya. Akan tetapi dalam kenyataannya,tidak semua manusia mau mengakui dan menerima aturan itu. Bahkan diantara mereka ada yang siang malam senantiasa mengerahkan segala dana dan dayanya untu menghancurkan aturan itu. Mereka itulah orang-orang kafir yang dijanjikan oleh Allah akan masuk neraka.
Mereka dengan sombongnya mengatakan bahwa Allah telah mati,Allah itu tidak ada,alam semesta ini terjadi secara alamiah belaka dan sejuta kalimat kesombongan yang intinya mereka tidak mau mengakui eksisitensi Allah swt. Padahal kalau mereka ditanya, lidah yang digunakan untuk berkata demikian itu siapa yang menciptakan, mereka pasti tidak akan berani berkata “Akulah yang menciptkan”. Sebab pada dasarnya mengakui adanya Allah. Hanya karena kosombongan dan nafsulah yang menyebabkan mereka berbuat seperti itu.
Allah lah yang menciptakan alam ini,termasuk juga manusia. Dia pasti Maha Tahu samapai dimana kapasitas manusia,sebagaimana agar manusia itu baik dan segala hal yang menyangkut seluk beluk manusia. Tidak mungkin Dia membuat aturan yang akan merusak ciptaan-Nya. Maka kalau manusia ingin hidupnya menjadi baik dan selamat, jelas tiada jalan lain kecuali dia harus kembali kepada aturan yang benar, yaitu islam.
Tapi kenapa manusia masih ada yang ingkar terhadap kebenaran Islam. Padahal kebenarannya sudah begitu jelas?
Ulama besar Abul A’la Al Maududi memberikan gambaran tentang sebab-sebab kekufuran dan tidak biasnya manusia mendapat hidayah dari Allah swt. Sebab tersebut adalah :

1.    Mengikuti Hawa Nafsu Sendiri
“Dan siapakan yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (QS. Al Qashash : 50)

“Terangkanlah padaku tentang orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak,bahkan lebih sesat jalanya(dari binatang ternak).”  (QS. Al Furqon : 43-44)

2.    Mengikuti Budaya Nenek Moyang Tanpa Sikap Selektif
“Dan apabila dikatakan kepada mereka : “ikutilah aoa yang telah diturunkan oelh Allah.” Mereka menjawab :”(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan ) nenek moyang kami.” (Apakah mereka akan mengikuti juga) walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu apapun, dan tidak mendapatkan petunjuk?” (QS. Al Baqarah : 70)

3.    Patuh Kepada Selain Allah swt.
Kepatuhan kepada selain Allah ini terjadi apabila manusia mengesampingkan perintah-perintah Allah lalu mentaati perintah-perintah dari manusia dengan berbagai alas an.
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang dimuka bumi ini,niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al An’am : 116)

Tiga hal itulah berhala-berhala besar yang masih bercokol di dalam tubuh umat ini. Kalau umat ini mau bangkit, terlebih dahulu ia harus membumihanguskan ketiga berhala tersebut. Karena kita hanya mendapat petunjuk manakala kita menyerahkan loyalitas kepada Allah swt saja.





Tuesday, 5 March 2013

Mengingat Kematian

“Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu,kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…” (QS. An Nisaa : 78)
Bagi manusia, mati merupakan suatu kepastian. Semakin besar angka umur seseorang berarti semakin dekat dirinya dengan kematian. Meskipun begitu banyak sekali manusia yang lupa akan mati,bukan berarti pikirannya lupa kalu dia akan mati,tapi lupa akan persiapan menghadapi mati.
Orang yang mati harus punya persiapan,yaitu amal shaleh yang sebanyak-banyaknya utuk bisa berjumpa dengan Allah SWT dalam keadaan yang diridhoi-Nya.
“Barang siapa mengharapkan perjumpaan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal shaleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. AL Kahfi : 110)
Karena itu setiap kita jangan sampai lupa kepada mati. Didalam islam memang ada perintah untuk selalu ingat mati. Dengan ingat mati,kita akan terangsang untuk memperbanak amal shaleh dan tidak suka menunda-nunda pelaksanaan dari niat untuk melakukan kebaikan.
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam upaya untuk mengingat mati. Dengan melakukan ini,kita semakin sadar bahwa kehidupan didunia ini memang sementara dan kita akan kembali ke alam kekal yaitu kehidupan akhirat. Hal-hal tersebut adalah :

1.    Menjenguk orang sakit
Dalam Islam,seorang muslim disunahkan untuk menjenguk orang sakit guna menghibur, mendoakan dan menasihati orang yang sakit agar tabah dan sabar dalam menghadapi ujian Allah SWT. Disamping  itu juga dapat mengambil hikmah.
Salah satu hikmah yang diambil adalah betapa pentingnya kesehatan badan itu. Dengan sakit,tak banyak yang bisa dilakukan seseorang. Bahkan hal-hal yang wajib dilakukannya seperti shalat,tidak bisa dilakukan dengan sempurna. Manakala seseorang dapat mengambil hikmah dari menjenguk orang yang sakit,maka Allah SWT akan merahmatinya. Rasul SAW bersabda :
“Menjenguk orang sakit membawa keringanan bagi yang sakit dalam membawa rahmat,maka apabila duduk didekat orang sakit melimpahlah kepadanya rahmat.” (HR. Ahmad)

2.    Ta’ziyah pada yang mati
Cara lain untuk mengingat mati adalah berta’ziyah kepada orang yang mati. Dalam katian ta’ziyah ini,seorang muslim dituntut untuk mendoakan orang yang mati,menggembirakan orang yang ditinggal mati dan mengurus orang yang mati seperti memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkannya. Semakin banyak orang yang menshalatkan dan menguburkan tentu semakin baik.
Rasulullah SAW bersabda ; “Cukuplah mati sebagai pelajaran dan keyakinan keimanan sebagai kekayaan.” (HR. Thabrani)

3.    Ziarah Kubur
Ziarah kubur sangat dianjurkan dalam Islam karena dengan melaksanakan ini seseorang menjadi sadar bahwa cepat atau lambat diapun akan seperti orang yang ada di dalam kubur,yang hanya ditemani oleh amalnya didunia.

4.    Memantapkan iman pada hari akhirat
Agar seseorang selalu ingat mati maka keimanannya kepada hari akhirat yang merupakan masa kembalinya manusia sesudah hidup didunia harus diperkokoh terus. Seorang muslim harus benar-benar yakin akan adanya hari akhirat. Sedangkan orang kafir hanya meyakini kehidupan hanya kehidupan didunia ini saja.
“Dan mereka berkata : “kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia ini saja,kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain (waktu),dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu,mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (QS. Al Jatsiyah : 24)
Dengan mantapnya keimanan kepada hari akhirat,maka seorang muslim akan selalu berperilaku yang benar dan baik,bersungguh-sungguh dalam beramal shaleh,tidak meniru-niru gaya hidup yang tidak islami,dan sebagainya.

5.    Menghayati dalil kehidupan akhirat
Seorang muslim juga akan selalu ingat mati dengan pembuktian beramal shaleh yang banyak manakala dia suka mengkaji,merenungi dan menghayati dalil-dalil tentang kehidupan akhirat,yaitu surga dan neraka.

Dengan demikian penting sekali arti mengingat kematian dalam arah hidup seorang muslim,sehingga dia akan berhasil mencapai kehidupan di dunia dan akhirat yang hasanah (baik). Semoga kita dapat menyongsong kematian dalam keadaan yang diridhoi-Nya. Amin

Monday, 4 March 2013

Larangan-larangan Rasulullah SAW

Dalam kehidupan sehari-hari,disadari atau tidak,sering kita melakukan perbuatan yang sebenarnya dilarang oleh Rasulullah SAW. Hal ini dapat terjadi karena kejahilan (ketidak mengertian) kita terhadap sunnah Rasulullah SAW.
Berikut ini beberapa hal yang dilarang Rasulullah SAW untuk kita lakukan. Larangan-larangan tersebut ada yang sampai pada tingkatan haran,ada yang sekedar makruh (dibenci oleh Allah SWT). Tapi jelas,meninggalkan laranga-larangan berikut ini adalah lebih utama.

1.    Melawak (memancing orang lain agar tertawa) dengan kebohongan
“Celakalah bagi orang yang berkata dan berbohong untuk menjadikan orang lain tertawa karenanya. Celakalah ia,celakalah ia.” (HR. Ahmad,Tirmidzi dan Abu Dawud)
2.    Tertawa karena orang lain kentut
“Rasulullah SAW melarang tertawa (menertawai orang) karena kentut.” (HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim)
3.    Terlalu banyak tertawa
“Jangan banyak tertawa,karena sesungguhnya banyak tertawa itu mematikan hati.” (Shahif Al Jami’ Ash Shogir)
4.    Bernadzar
“Jangan kalian bernadzar,karena nadzar itu sedikit pun tidak dapat mempengaruhi takdir. Dan hanyasanya nadzar itu dikeluarkan dari orang yang pelit.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)
5.    Memaksakan diri menjamu tamu
“Janganlah salah seorang diantara kalian memaksakan diri untuk tamunya dilura kemampuannya.” (HR. Ad Dailami)
6.    Mengambil barang orang lain tanpa izin,baik secara bercanda atau serius
“Janganlah salah seorang diantara kalian mengambil barang milik temannya (tanpa ijin) baik secara main-main atau serius. Dan jika ia mengambil tongkat temannya hendaklah segera dikembalikan kepadanya.” (HR. Ahmad,Abu Dawud dan Tirmidzi)
7.    Memuji orang lain secara berlebihan
“Celaka kamu,kamu telah memenggal leher temenmu,barang siapa diantara kamu mau tidak mau harus memuji saudaranya  hendaklah ia mengatakan : “Aku mengenal si Fullah dan Allah-lah yang menilainya,dan aku tidak memuji seseorang melebihi pengetahuan Allah. Saya menilai si fulan begini…begini…” Jika ita tahu yang baik darinya.” (HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim)
8.    Melakukan shalat dalam kondisi makanan sudah tersedia atau sambil menahan buang air kecil atau besar
“Tidak sempurna shalat dalam kondisi mekanan sudah tersedia,dan tidak sempurna juga shalat orang yang menahan buang air kecil atau besar.’ (HR. Muslim dan Abu Dawud)
9.    Mendatangi masjid dengan tergesa-gesa untuk mengejar shalat agar tidak ketinggalan
“Jika kalian mendatangi shalat,hendaklah kalian datang dalam keadaan tenang,dan janganlah kalian mendatanginya dengan tergesa-gesa,maka apa yang kalian dapatkan shalatlah,dan apa yang ketinggalan sempurnakanlah.” (HR. Ahmad,Bukhari dan Muslim)
10.    Membunuh binatang dengan api
“Sesungguhnya tidak boleh menyiksa dengan api kecuali Allah tuhan api.” (HR. Abu Dawud)
11.    Menunda pembayaran hak orang lain
Dari Abu Hurairah ra. : “sesungguhnya Rasulullah SAW  bersabda : “Orang yang mampu membayar hak orang lain namun menunda pembayarannya merupakan kedzaliman. Dan apabila terdapat hutang yang dialihkan kepada salah seorang diantara kalian dalam keadaan mampu maka terimalah pengalihan itu.” (Muttafaqun Alaihi)
12.    Duduk diantara dua orang kecuali dengan ijin keduanya
“Rasulullah SAW melarang seseorang duduk diantara dua orang kecuali dengan seijin keduanya.” (Hadist Hasan menurut Al Albani)
13.    Membiarkan api menyala,sementara kita tidur
Dari Ibnu Umar ra. : Dari Nabi SAW, ia bersabda :”Janganlah kalian meninggalkan api di rumah-rumah kalian ketika kalian tidur.” (Muttafaqun alaihi)
Dan suatu saat ketika Rasulullah SAW mendengar berita kebakaran rumah salah seorang sahabatnya,beliau bersabda : “Sesungguhnya api itu musuh kalian, maka apabila kalian tidur,padamkanlah.”(Muttafaqun alaihi)
14.    Mencabut uban
“Janganlah kalian mencabut uban,karena sesungguhnya uban itu merupakan cahaya bagi seorang muslim pada hari kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
15.    Masuk masjid dalam keadaan membawa bau yang busuk (tidak sedap)
“Barang siapa yang makan bawang merah,bawang putih dan kurrots (sayur yang mirip bawang merah) maka janganlah mendekati masjid kami,karena sesungguhnya malaikat terganggu,sebagaimana manusia terganggu darinya.” (HR. Muslim)

Demikian diantara larangan-larangan Nabi SAW. Memang,larangan Allah dan Rasul-Nya kadang terasa indah dan nikmat. Namun yakinlah,dibalik keindahan dan kenikmatan larangan itu tersimpan kerugian dan kecelakaan bagi yang melakukannya. Sebaliknya perintah Allah dan Rasul-Nya kadang terasa pahit dan pedih. Namun yakinlah dibalik kepahitan dan kepedihan itu tersimpan keuntungan dan kebahagiaan bagi yang melakukannya.
Mari kita tinggalkan larangan Allah dan Rasul-Nya sejauh-jauhnya,agar kehidupan kita terbimbing hidayah-Nya. Semoga kita mampu melaksanakannya.

Tugas Utama Wanita

"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. Asma’ binti Abu Bakar ra. pernah datang   menghadap Ra...