Thursday 31 January 2013

Mencari Jodoh Menurut Islam, Tips Memilih Suami

Bismillahirrahmanirrahiimi,,
Islam benar-benar memperhatikan bagaimana cara mencari pasangan hidup untuk seorang wanita muslimah. Adanya tuntunan Islam terhadap para wali pihak perempuan agar benar-benar selektif dalam memilih suami untuk anak perempuannya tentu baralasan. Rasulullah SAW mensinyalir dalam sebuah hadistnya :
“Pernikahan adalah suatu penghambaan,maka hendaknya setiap orang diantaramu memperhatikan,dimana dia meletakkan anak putrinya.” (HR. Baihaqi)
Maksud dari hadits tersebut adalah pernikahan ibarat penyerahan seorang hamba sahaya kepada tuannya. Sang suami punya tanggung jawab untuk mengurusinya. Maka,apabila sikap suami tidak tegak diatas landasan taqwa,celakalah wanita itu.

Tips  Memilih Suami
Islam telah meletakkan beberapa kaidah yang mulia dalam cara memilih calon suami. Diantaranya adalah sebagai berikut :

1.    Mengutamakan memilih calon suami yang terpuji agamanya
Dalan sebuah hadist Rasulullah Saw bersabda
“Apabila datang kepadamu (untuk meminang) yaitu seseorang yang kamu telah rela terhadap agama dan akhlaknya,maka nikahkanlah (anak perempuanmu) dengannya,apabila tidak,maka akan terjadi fitnah dan kerusakan yang meluas di muka bumi.” (HR. At Turmudzi)

 Dengan hadist mulia yang diberitakan Abu Hurairah ra. ini, Rasulullah SAW menganjurkan dalam memilih suami,agar mengutamakan moral dan agama daripada faktor lainnya. Beliau memperingatkan, jangan sampai berpaling daripadanya. Sebab, bila berpaling kelak akan berakibat kehancuran.

2.    Haram Menikahkan Wanita Dengan Laki-laki kafir/Musyrik
Rasulullah SAW bersabda
“Barang siapa yang menikahkan puterinya dengan orang fasik,maka berarti dia telah memutuskan kesenangannya.” (Hadist Syarif)

Sungguh benar sabda Rasulullah SAW diatas. Bahaya mana lagi yang lebih besar daripada musibah atas perempuan saleh yang dinodai oleh laki-laki fasik?
Akhir dari perjalanan perempuan ini,tanpa disangsikan ialah kehilangan kendali agama apabila masih tetap bertahan melangsungkan pernikahannya,atau kehilangan kenikmatan dunia,apabila tetap tabah dalam menjaga keselamatan agamanya.Kalau Rasulullah SAW melarang menikahkan perempuah saleh kepada laki laki fasik, maka lebih-lebih lagi (larangan) menikahkan perempuan saleh dengan laki-laki kafir.

3.    Menghindari Ketertarikan Kekayaan Dunia 
Sungguh bukan termasuk amalan yang terpuji bila seseorang menikahkan puterinya hanya karena mahar yang tinggi dan mahal. Mereka tidak mau menikahkan puterinya, kecuali kepada orang yang terbaik kedudukan atau kekayaannya, tanpa menghiraukan bagamaimana akhlak dan agamanya. Islam tidak memandang kaum perempuan sebagai obyek bisnis. Maka dari itu, bagi para wali  dari gadis hendaknya menitikberatkan pada kemuliaaan sifatnya.

Oleh sebab itu, Allah SWT berfirman :

“Dan Nikahkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu,dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)

Demikianlah yang dipraktikkan oleh  Rasulullah SAW, yang selalu berjalan pada rel Ilahi. Bagi puterinya sendiri, beliau memilihkan laki-laki yang kuat agamanya,berani dan beriman,dialah Ali bin Abi Thalib ra. untuk menjadi menantunya.

4.    Haram Menikahkan dengan Laki-laki Non Muslim
Perempuan muslim haram dinikahkan dengan laki-laki non muslim. Islam menilai pernikahan perempuan muslim dengan laki-laki muslim yang lemah imannya keperingkat makruh (dibenci),dan mengharamkan perempuan muslim dinikahkan degan laki-laki non muslim.
Hal ini secara jelas dapat kita pahami dari firman Allah SWT :

“… maka,jika kamu telah mengetahui bahwa mereka benar-benar beriman,maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka … “ (QS. Al Mumtahanah : 10)

Pernikahan adalah jalinan yang sangat erat antara dua jenis manusia,mencakup berbagai aspek kehidupan. Maka,keduanya harus ada kesamaan hati,akidah dan tujuan hidup itu sendiri.

Firman Allah SWT :

“Dan janganlah kamu nikahi perempuan-perempuan musyrik,sebelum mereka beriman,sesungguhnya budak perempuan yang mukmin lebih baik daripada perempuan musyrik,walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu nikahkan orang-orang musyrik (dengan perempuan-perempuan mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak mukmin lebih baik daripada orang musyrik,walaupun dia menari hatimu. Mereka mengajak ke neraka,sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan degan ijin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221) 

Dalam Kitab Shahih Bukhari, terdapat hadist yang diriwayatkan dai ibnu Umar ra. :
“Sesungguhnya Ibnu Umar ditanya tentang pernikahan dengan perempuan non muslim (Yahudi dan Nasrani),maka beliau menjawab :”Sesungguhnya  Allah  SWT telah mengharamkan perempuan musyrik bagi kaum laki-laki muslim, dan aku tidak mengetahui kesyirikan yang lebih besar daripada seseorang yang menyatakan bahwa Tuhannya adalah Isa,padahal dia (Isa) adalah salah seorang hamba dari hamba-hamba Allah.” (HR. Bukhari)

5.    Mengutamakan Calon Suami Yang Sehat Wal’afiat
Calon suami harus bebas dari penghalang  pernikahan,misalnya penyakit syaraf,gila atau impoten. Sebab,tipe laki-laki seperti itu tidak mampu melakukan persetubuhan,yang akhirnya tidak dapat membuahkan keturunan,padahal Rasulullah SAW selalu menganjurkan agar menikah dengan tujuan agar dapat membuahkan keturunan yang memperbanyak pengikut Muhammad SAW.

Para fuqaha’ (ahli fiqih) telah mengeluarkan fatwa :
“bahwa seseorang boleh meminta talak (cerai) dari suaminya yang tak mampu lagi mengadakan hubungan seksual,karena sakit yang diderita atau impoten. Sebab,memberikan kepuasan kepada perempuan (istri) hukumnya wajib. Oleh kerena itu,dia tidak mampu lagi memberikan nafkah batin, maka diperbolehkan memisahkan keduanya apabila pihak perempuan menuntutnya.”

Umar bin Khatab ra. pernah member tenggang masa kepada laki-laki impoten satu tahun,apabila dalam waktu itu tidak mampu melakukan hubungan biologis,maka dapat dipisahkan bila ada tuntutan dari pihak perempuan (istri).

Itulah beberapa tips memilih calon suami yang harus diperhatikan oleh segenap wanita muslimah. Sesungguhnya kebahagian sebuah rumah tangga ditentukan oleh factor tepat tidaknya seseorang dalam menentukan pasangan hidupnya.

Semoga para wanita muslimah mampu mendapatkan pasangan (suami) yang shalih,sehingga bahagia didunia dan akhirat. Amiin..

Tuesday 29 January 2013

Strategi Kaum Kafir Menghancuran Islam

Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya,meskipun orang-orang kafir benci.” (QS. Ash Shaff : 8)

Dari waktu ke waktu,kian terbukti kebencian kaum kafir (Yahudi dan Nasrani) terhadap umat Islam. Hal ini karena umat Islam selalu berjuang menegakkan Al Haq (kebenaran) dan sebaliknya,mereka terus berjuang menegakkan Al Bathil (kesesatan). Inilah sebabnya,mengapa tak pernah bisa bertemu antara pihak yang haq dengan pihak yang bathil. Bahkan dari generasi ke generasi,pertarungan yang bersifat fisik maupun non fisik terjadi berkali-kali hingga hari ini. Karena mereka beranggapan bahwa Islam merupakan penghalang yang harus diberantas. Maka berbagai cara mereka tempuh untuk menghancurkan Islam dan umatnya.
Sebagai muslim,kita perlu tahu,apa saja strategi mereka dalam menghancurkan Islam dan umatnya. Bila kita sudah tahu, insya Allah kita tidak akan terjebak dalam program penghancuran yang mereka lakukan. Seluruh program mereka pada intinya bertujuan untuk memurtadkan umat Islam,karena itu seringkali di sebut dengan harokatul itidad (gerakan pemurtadan).

Berikut ini beberapa strategi mereka untuk menghancurkan Islam :

1.    Perang Secara Fisik
Berkali-kali peperangan antara muslim dengan Yahudi dan Nasrani terjadi. Perang Arab-Israel masih berlangsung hingga kini. Perang Salib yang terkenal itu juga menjadi bukti untuk menghancurkan umat Islam.  Namun peperangan secara fisik yang sudah berlangsung berkali-kali ini menyadarkan mereka bahwa tak mungkin umat Islam bisa ditaklukan dengan kekuatan senjata.
Kegagalan menghancurkan Islam dengan perang fisik disebabkan karena umat Islam memiliki semangat jihad dan kecemburuan terhadap agamanya.

2.    Menghancurkan Sistem Khilafah
Setelah gagal menghancurkan Islam melalui perang fisik,cara lain yang mereka tempuh guna menghancurkan Islam dan umatnya adalah dengan menghancurkan system pemerintahan Islam yang bersifat khilafah (menginternasional). Mereka menghancurkan kekhalifahan Islam Utsmaniyah di Turki lalu mereka ganti dengan pemerintahan yang sekuler. Lalu berkembang pula paham nasionalisme sehingga negara-negara yang dahulu saling bahu-membahu, setelah itu lebih mementingkan kebangsaannya.
Namun hancurnya kekhalifahan Utsmaniyah bukan berarti akhir dari segalanya. Keinginan untuk mengembalikan pemerintahan yang Islami tidak begitu saja hilang meskipun kondisinya sangat sulit. Sekarang ini dimana-mana muncul kesadaran pentingnya pemerintahan yang Islami,sebab tanpa pemerintahan yang Islami,yang menderita bukan hanya kaum muslimin,tetapi juga orang-orang selain Islam.

3.    Menjauhkan Umat Islam dari Al Quran
Orang-orang kafir sebenarnya menghendaki musnahnya AlQuran sebagai salah satu sumber kekuatan umat Islam. Gladstone,seorang oreintalis barat menyatakan “selama Al Quran ini ada,maka Eropa tidak akan sanggup menjajah timur,malahan Eropa sendiri yang tidak bisa aman.” Namun akhirnya mereka sadar sendiri bahwa Al Quran itu tidak mungkin bisa dimusnahkan,maka merekapun berusaha untuk menjauhkan umat Islam dari kitab sucinya,dan ini bisa mereka capai dengan baik sehingga kekuatan tak lagi dimiliki oleh umat Islam karena umat Islam jauh dari Al Quran.

4.    Menhancurkan Akhlak
Didalam Islam,tinggi dan rendah,kuat dan lemahnya umat Islam sangat tergantung pada sejauh mana kemuliaan akhlak yang dimilikinya. Karena itu orang-orang kafir sangat berkepentingan menghancurkan akhlak kaum muslimin. Samuel Sweimer seorang pimpinan misionaris pernah bekata “Misi utama kita adalah mengeluarkan seorang muslim dari Islam supaya menjadi orang yang tidak ada hubungan apa-apa dengan Allah,sehingga tidak mempunyai akhlak sebagai pegangan hidup umat Islam.  Tugas kalian adalah menyiapkan generasi baru Islam yang jauh dari ajaran Islam.”
Untuk mencapai tujuan tersebut, pihak barat kemudian mengekspor budaya mereka yang jelek melalui film,sandiwara,lagu dan music,serta moto-moto tertentu untuk membentuk opini bahwa hal itu merupakan suatu kemajuan, tanda masyarakat modern.

5.    Memecah Belah Persatuan Umat Islam
Tindak lanjut dari hancurnya system khilafah adalah mereka berusahan mencerai beraikan persatuan umat Islam. Untuk itu setelah mereka menjajah berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan tahun,mereka tinggalkan negeri jajahan yang mayoritas penduduknya muslim itu dengan perbatasan yang tak jelas sehingga hal ini sering menjadi konflik antara satu negara dengan negara tetangganya. Setelah itu mereka mewariskan nasionalisme atau fanatisme kebangsaan secara berlebihan sehingga suatu negara lebih mementingkan negerinya lalu tidak peduli dengan negara lain. Hingga kini,persatuan umat Islam masih merupakan persoalan yang sangat besar untuk diwujudkan,meskipun di dalam Al Quran dan Hadist amat ditekankan.

6.    Menanamkan Keraguan Terhadap Islam
Salah satu kunci kekuatan umat Islam adalah terletak pada amal shalehnya. Untuk bisa beramal shaleh seorang muslim terlebih dahulu harus betul-betul yakin akan Islam sebagai satu-satunya agama yang benar. Bila keyakinan itu sudah tumbuh  dengan baik di dalam jiwa kaum muslimin, maka kaum muslimin akan selalu memperjuangkan tegaknya nilai-nilai Islam dalam kehidupan dan siap menanggung segala resikonya.
Karena itu musuh-musuh Islam terus menanamkan keraguan umat Islam terhadap agamanya. Mereka selewengkan makna-makna Al Quran sehingga membuat umat jauh dari Al Quran. Mereka kotori sejarah islam hingga umat Islam tidak percaya dengan para pejuang islam,termasuk ragu akan kesucian sejarah Nabi Muhammad SAW,lalu mereka hambat umat Islam untuk melaksanakan Islam sehingga umat ini semakin jauh dari ajaran agamanya sendiri.

7.    Merintangi Kemajuan Umat Islam
Dalam banyak hal umat Islam sebenarnya bisa mencapai kemajuan yang besar,termasuk dibidang sains dan teknologi. Bila kemajuan ini betul-betul terwujud,maka keberadaan negara-negara barat sebagai negara industry bisa tersaingi.
Karena itu kemajuan negeri-negeri muslim terutama di bidang sains dan teknologi mereka hambat sedemikian rupa. Para pemuda-pemuda Islam yang sudah berhasil menuntut ilmu di bidang sains dan teknologi mereka beri iming-iming dengan gaji yang besar dan gelar mulia agar mau mengabdikan ilmunya dinegeri barat itu saja,tidak usah pulang ke negara asal mereka. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah Brain drain (pelarian intelektual muslim ke negara-negara barat). Meski begitu barat tetap saja menyimpan ketakutan karena umat Islam sekarang ini memang tidak bisa menahan diri lagi untuk maju,karena kemajuan sains dan teknologi yang dicapai barat banyak sekali yang mengakibatkan timbulnya masalah-masalah baru yang tidak menyenangkan.

Wahai kaum muslimin,itulah beberapa strategi kaum kafir untuk menghancurkan Islam. Untuk itu WASPADALAH!

Keutamaan Sholat

Sholat merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim dan muslimat. Di dalamnya, kaum muslimin dapat berinteraksi dengan Allah SWT,melalui gerakan berdiri,ruku’,sujud dan juga dengan ucapan-ucapan doa serta pujian.
Sholat adalah penegak keislaman seseorang. Banyak kita dapat keterangan dari ayat-ayat Allah SWT maupun hadist Rasulullah SAW tentang sholat dan keutamaannya dalam kehidupan.
Diantara keutamaan sholat yang diajarkan Islam adalah :

1.    Sholat Adalah Tiang Agama
Rasulullah SAW bersabda “Pokok urusan adalah Islam,sedang tiangnya adalah sholat,dan puncaknya adalah jihad fisabilillah.” (Hadist Syarif)
Dalam hadist yang lain Beliau SAW bersabda “Sholat itu tiang agama. Barangsiapa yang menegakkannya berarti telah menegakkan agamanya dan barang siapa yang meninggalkannya,berarti telah hancur agamanya.” (Hadist Shahih)

2.    Sholat Adalah Amalan Pertama Yang Akan Dihisab Dihari Akhir
Rasulullah SAW bersabda dari Abdullah bin Qurth ra “Amalan yang mula-mula dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah sholat. Jika ia baik, baiklah seluruh amalnya dan jika sholatnya jelek,maka jelek pula seluruh amalannya.” (HR Thabrani)

3.    Sholat Adalah Batas (Pembeda) Antara Iman dan Kekafiran
Rasulullah SAW telah bersabda dari Jabir ra “Batas antara seseorang dengan kekafiran itu adalah meninggalkan sholat.” (HR. Ahmad,Muslim,Abu Daud,Thurmudzi dan Ibnu Majah)
Ketika sholat sudah ditinggalkan maka hilanglah keislaman seseorang. Sholat adalah barang terakhir yang akan hilang atau dikatakan sebagai batas seseorang dengan kekafiran.

4.    Sholat Adalah Pencegah Perbuatan Keji dan Munkar
Sholat yang dikerjakan dengan ikhlas,penuh ketundukan dan kekhusyu’an akan mampu menjadi benteng dari segala perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah SWT :
“Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain).” (QS. Al Ankabut : 45)

5.    Sholat Sebagai Wasilah (Perantara) Untuk Meminta Pertolongan Kepada Allah SWT
Sholat,disebut bersama-sama dengan sabar,bisa menjadi wasilah (sarana) untuk meminta pertolongan Allah SWT, sebagaimana firmanNYa :
“Dan mohonlah pertolongan dengan sabar dan sholat..” (QS. Al Baqarah : 45)

6.    Sholat Adalah Ciri Orang Beriman
Dan diantara ciri orang mukmin adalah “… yaitu orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya.” (QS. Al Mu’minun : 9)

7.    Sholat Adalah Janji Seseorang Dengan Rasulullah SAW
Bersabda Rasulullah SAW dari Buraida ra “Janji yang terikat erat antara kami dengan mereka ialah sholat…” (HR. Ahmad dan Ash haabus Sunan)

8.    Sholat Akan Memberi Cahaya Kepada Pelakunya
Rasulullah SAW bersada “Barang siapa yang memelihara sholat,maka ia akan memperoleh cahaya,burhan dan kebebasan di hari kiamat. Barang siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak akan mendapatkan cahaya,burhan,dan kebebasan,sedang dihari kiamat ia akan bersama Qarun,Fir’aun,Haman dan Ubai bin Khalaf.” (HR. Ahmad,Thabarani dan Ibnu Hibban)

Demikian beberapa keutamaan tentang sholat. Sangat jelas bahwa sholat adalah merupakan kewajiban yang telah ditetapkan Allah SWT kepada setiap muslim. Tiada yang meragukan hal ini, kecuali orang –orang yang condong kepada kerusakan. Untuk itu mari kita jaga kualita sholat kita. Semoga Allah SWT mengumpulkan kita di surgaNya. Amiin.

Monday 21 January 2013

Tips Meraih Kesabaran

“Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal sholeh, bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.”  (QS.  Huud : 11)

Pengertian Sabar
Secara bahasa, sabar berarti menahan dan mengekang. Sedangkan menurut Al-Quran, sabar mengandung maksud menahan diri atas sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridha Allah swt. Didalam Al-Quran, menurut Ibnu Qayyim, kata sabar disebutkan sebanyak 90 kali. Hal ini menunjukkan betapa sabar merupakan suatu sifat yang memiliki derajat tinggi di sisi Allah swt.

Tips Meraih Kesabararan
Dari sekian banyak nasihat untuk selalu bersabar, ternyata amat sedikit manusia yang mampu mencapainya.  Karena bersabar memang sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang mendapatkan rahmat dari Allah swt.
Mengingat berlimpahnya ganjaran yang dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang yang sabar, maka sudah semestinya kita senantiasa memburu sifat sabar tersebut agar senantiasa melekat pada diri kita. Menurut Dr. Yusuf Qardhawi, paling tidak ada delapan tips meraih kesabaran yang bisa ditempuh agar kita dapat meraih derajat shabirin (orang yang sabar). Delapan tips meraih kesabaran tersebut adalah:
1.    Memahami Watak dan Hakikat Dunia
Salah satu faktor yang sangat menentukan sabar atau tidaknya seseorang adalah kejelasannya dalam menatap hakikat kehidupan ini. Dunia bukanlah surga tempat kenikmatan yang tiada akhir. Juga bukan tempat menuai hasil dari amal perbuatan manusia. Dunia adalah arena untuk manguji , siapa dari kita yang paling baik amalnya. Firman Allah swt ;
“Yang menciptakan kematian dan kehidupan, untuk menguji kalian, siapakah yang paling baik amalnya.” (QS.  Al Mulk : 2)
2.    Memahami Hakikat Manusia
Artinya disini, hendaknya manusia mengetahui bahwa ia dengan segala atribut yang disandangnya pada hakikatnya adalah milik Allah swt. Setiap saat Dia menghendaki, Allah akan mengambil kembali milik-Nya, baik kita suka ataupun terpaksa. Allah lah yang menciptakan manusia dan alam ini. Dia yang mengadakan dari tiada menjadi ada. Dia yang menetapkan atas manusia kehidupan, perasaan, akal pikiran,penglihatan dan nikmat-nikmat lain yang manusia tidak mampu menghitungnya, apalagi membalasnya. Firman Allah swt ;
“Dan apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah-lah datangnya.” (QS. An Nahl : 53)
Apabila musibah menimpa kita, kita harus ingat dan sadar bahwa pada hakekatnya itu berarti bahwa Sang Khalik adalah pemilik nikmat yang sebenarnya.
Maka sunguh beruntung orang yang akan mendapatkan kabar gembira dari Allah, mendapat rahmat dan hidayah-Nya. Meraka adalah orang orang yang ketika ditimpa suatu kesulitan mengatakan “inna lillahi wa inna ilaihiraji’un, sesungguhnya semua kepunyaan Allah dan semua akan kembali pada-Nya”
3.    Yakin Akan Balasan Disisi Allah
Al Quran menegaskan bahwa orang sabar telah dijamin oleh Allah dengan balasan yang sangat tinggi nilainya, disaat dia kembali menemui Rabbnya. Firman Allah swt ;
“Alangkah bagus ganjaran orang-orang yang beramal (baik), (yaitu) mereka yang sabar dan bertawakal kepada Rabbnya” (QS. Al  Ankabut : 58-59)
“ Dan hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas”.
(QS. Az Zumar : 10)
4.    Yakin Akan Adanya Jalan Keluar
Kita harus yakin dengan pertolongan yang dijanjikan Allah kepada orang-orang  beriman. Penyelesaian masalah dari Allah, tidak diragukan lagi, pasti datang, selagi kita rajin mendekatkan diri kepada-Nya. Firman Allah swt ;
“Allah akan memberikan kemudahan setelah kesempitan.” (QS Ath  Thalaq :7)
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyrah : 5-6)
5.    Memohon Pertolongan Kepada Allah
Sabar merupakan salah satu nikmat dari Allah, yang hanya diberikan kepada hamba-hambanya yang Dia kehendaki. Maka sudah semestinya disamping upaya yang bersifat manusiawi kita juga harus rajin berdoa dan memohon pertolongan kepada-Nya. Firman Allah swt ;
“Dan bersabarlah kalian, karena Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al Anfal : 46)
Rasulullah saw pernah bersabda “Doa itu inti ibadah”  (HR.  Bukhari)
6.    Meneladani Orang-orang Yang Sabar
Mempelajari dan meneladani sejarah hidup orang-orang yang sabar, baik dari kalangan nabi, sahabat, tabi’in, syuhada, ulama maupun shalihin akan mampu membangkitkan kekuatan baru dalam jiwa kita. Kita akan sadar bahwa cobaan yang kita terima belum sebanding dengan apa yang  mereka terima. Mereka mampu bersabar dengan sebaik-baik kesabaran.  Firman Allah swt ;
“Dan sesungguhnya telah didustakan pula rasul-rasul  sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka” (QS. Al An’am : 34)
7.    Beriman Kepada Qadha’
Sesungguhnya berserah diri dan meyakini kebenaran takdir Allah adalah sesuatu yang terpuji dan disyariatkan. Bahwa segala sesuatu yang menimpa kita adalah diluar kemampuan kita.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan pada dirimu, kecuali telah ditulis dalah kitab (Lauhul Mahfudz ) sebelum Kami menciptakannnya. Sungguh yang demikian itu adalah mudah bagi Allah “ (QS. Al Hadid : 22)
8.    Menjauhi Penyakit Yang Merusak Kesabaran
Manusia secara umum, kaum beriman secara khusus, dan orang yang berjihad secara lebih khusus lagi, harus menghindari hal-hal yang dapat merusak kesabaran. Seperti tergesa-gesa ingin keluar dari kesulitan, keluh kesah, buruk sangka kepada Allah dan putus asa dari rahmat-NYa.
“Sabar itu diukur dari sikap saat benturan pertama” (HR. Bukhari)
“Aku tergantung kepada persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.” (Hadits Qudsi)
“Wahai orang-orang yang beriman bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian, dan tetaplah bersiap siaga, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (QS. Ali Imran : 200)

Semoga kita dibimbing oleh Allah untuk senantiasa meniti jalan kebenaran dengan penuh kesabaran, sampai akhir hayat kita. Amin Allahumma Amin

Wednesday 16 January 2013

Makna Kalimat Syahadat

Secara bahasa (lughoh),syahadat berarti pernyataan (al-i’lanu,al-iqraru) , janji (al-wa’du,al-mitsaq), dan sumpah (al-qasamu). Karena syahadat merupakan fi’il mudhori’, maka pernyataan, janji dan sumpah orang yang telah mengucapkan dua kalimat syahadat tidak hanya berlaku pada waktu diucapkan,tetapi juga pada waktu selanjutnya setiap detik menuntut tindak lanjut dari ucapan syahadat tersebut.

Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat,sesungguhnya kita telah mengakui bahwa dunia ini tidak akan terwujud tanpa kuasa kreatif Allah SWT. Tak ada yang layak disembah,dipuja,ditakuti,ditaati aturannya dan sebagainya selain Allah SWT. Hanya Allah-lah Tuhan kita dan Tuhan jagad raya ini. Dia-lah yang menciptakan dan member rizki seluruh alam ini. Hidup dan mati ada pada perintah-Nya. Apapun yang diperoleh seorang hamba sebenarnya adalah anugerah-Nya. Dan apapun yang terlepas dari tangan seseorang, adalah sesungguhnya karena kehendak-Nya. Hanya Dia-lah yang harus ditakuti. Hanya Dia-lah yang berhak dipuja dan disembah.

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa kata ilah (sesembahan) dalam kalimat syahadat bermakna; Zat yang harus dipertuhankan dengan sepenuh hati. Allah SWT adalah sumber kecintaan (mahabbah),keagungan (ijlal),ampunan (inabah),kemuliaan (ikram) dan kebesaran (‘azhim). Hal ini harus kita yakinkan dengan rasa kemuliaan rendah diri,kepasrahan,takut,harapan dan tawakal.

Ibnu Rajab juga mengatakan bahwa arti kata al-ilah (sesembahan) dalam kalimat syahadat adalah; sesuatu yang harus ditaati. Kita pantang bermaksiat kepada-Nya dan harus mengagungkan-Nya dengan penuh rasa cinta,takut dan tawakal. Hanya kepada Allah SWT lah kita patut bertawakal dan meminta segala apa yang kita inginkan. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata bahwa arti kata al-ilah dalam kalimat syahadat adalah;Zat yang disembah dan ditaati (ma’budul mutho’). Ilah adalah sesuatu yang harus diibadahi dan dipertuhankan. Dan yang berhak diibadahi hanyalah Allah SWT yang merupakan pusat kerinduan (al-mahbud). Karena itu,kita haram mencari sesembahan lain selain Allah SWT,sebab menurut Zamakhsari, ilah adalah segala sesuatu termasuk jenis nama-nama yang terdapat pada sesembahan,baik yang hak maupun yang bathil. 

Setelah memahami ini,kita pun menyadari bahwa masih banyak saudara kita sesama muslim yang belum mengerti makna dua kalimat syahadat. Sehinggan mereka bersedia menerima dan mengambil sesembahan selain Allah SWT. Mereka tidak merasa bahwa perbuatan mengeramatkan kuburan,keris,batu-batuan,jin bahkan menuhankan ideology atau manusia adalah perbuatan sesat yang mengarah pada kemusyrikan. Karena itu Imam Qurthubi mengatakan bahwa tidak cukup menjadi muslim hanya dengan mengucap dua kalimat syahadat. Ketauhidan seseoarang baru bisa dikatakan sah bila ia mengucapkan dua kalimat syahadat disertai dengan keyakinan hati,pemahaman,keikhlasan,kejujuran dan rasa tanggung jawab. Tanpa adanya itu,syahadat seseorang tidak berarti apa-apa.

Monday 14 January 2013

Peran Pemuda Islam Menatap Masa Depan

Kehidupan manusia didunia ini semenjak lahir sampai dengan matinya bisa dibagi menjadi tiga fase menurut kondisi fisik jasmaninya, yaitu lemah (masa kanak-kanak),kuat (pemuda) dan kembali lemah dan beruban (orang lanjut usia).
Pada fase pertama boleh dikatakan peran seseorang belum nampak. Hal ini disebabkan kondisi fisik dan mental seorang baru berkembang. Dia belum banyak berbuat untuk orang lain. Sebaliknya pada fase ketiga, manusia lanjut usia juga telah mengalami penurunan kemampuan, baik kemampuan fisik maupun intelektual untuk banyak berkiprah di tengan kehidupan masyarakat. Banyak aktivitas yang dulu sanggup dijalanainya sekarang terpaksa harus direlakan untuk dikerjakan oleh orang lain,terlebih lagi bagi mereka yang sudah jompo dan sakit-sakitan.
Oleh karena itu fase puncak seseorang untuk bisa berbuat lebih banyak terletak pada fase kedua yaitu masa muda.
Betapa tidak, pada masa itu kondisi fisik,intelektual dan semangat seseorang betul-betul berada pada puncaknya. Tak heran bila aktivitas para pemuda ada di berbagai bidang kehidupan yang keras dan menantang. Mereka yang berjaya diberbagai bidang olah raga yang berjuang di garis depan semua peperangan,yang tekun menuntut ilmu yang pelik-pelik,serta mereka yang menuntut perubahan mendasar di tengah kejumudan masyarakat dimanapun dan kapanpun kebanyakan dipelopori oleh para pemuda. Masa muda adalah masa yang sangat menentukan kehidupan hari-hari berikutnya. Gagal memanfaatkan waktu muda dengan baik, alamat akan banyak menemui hari-hari sulit masa depan. Oleh karena itu tidak berlebihan kiranya masa ini merupakan waktu yang paling berharga dan mahal.
Karena demikian banyak peran dan kemampuan yang dimiliki oleh para pemuda, tidak mengherankan bila kelompok ini menjadi rebutan banyak pihak. Banyak organisasi ataupun perkumpulan yang dibentuk untuk mewadahi dan menyalurkan potensi mereka. Mulai dari tingkat kampung sampai negara dan internasional dari kegiatan keagamaan,sosial maupun politik,bahkan samapi hal yang negatif sekalipun.
Rasulullah SAW bersabda : “Manfaatkan lima kesempatan sebelum datangnya lima kesempatan yang lain, manfaatkan masa mudamu sebelum masa tuamu....“ (HR At Tirmidzi)
Lalu, apa peran pemuda yang bisa diharapkan pada masa kini?

1.    Miningkatkan pemahaman terhadap agama
Tidak bisa dipungkiri bahwa pemahaman yang benar dan menyeluruh terhadap islam merupakan suatu kenikmatan besar yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Dengan pemahaman yang baik,seorang mampu melangkah dalam kehidupan ini dengan selamat. Sebaliknya tanpa memiliki pemahaman ini niscaya orang akan celaka, meskipun dia merasa telah beramala shalih.
Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang akan diberi kebaikan oleh Allah, maka akan dipandaikan dalam masalah agama.” (HR Bukhari)
Upaya untuk memahami, agama ini tidak dapat dilakukan sambil lalu atau sekedar mengisi kekosongan waktu, akan tetapi hendaklah dilakukan secara terus menerus,menyeluruh dan terprogram dengan baik. Ibarat tubuh yang memerlukan makanan,maka makanan tersebut bersifat kontinyu sepanjang hayat,mencukupi gizi yang seimbang dan bervariasi.
Al Qur’an dan As sunah sebagai acua pokok kita harus dikaji terus dengan cara pandang salafus shalih. Dengan pemahaman ini, kita terdorong untuk beramal shalih yang memiliki dimensi vertikal maupun horisontal.

2.    Meningkatkan ilmu
Selagi usia masih muda,maka menambah bekal perjalanan berupa ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat merupakan keniscayaat bagi orang yang ingin sukses. Islam memberikan pengharggan yang tinggi kepada orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan. Tegaknya agama Allah SWT dimuka bumi ini sangat membutuhkan ilmu. Oleh karena itu menuntut ilmu setinggi mungkin bagi seorang mukmin merupakan bagian dari menggapai izzah islam dan kaum muslimin. Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan islami, meraih gelar sarjana,master maupun doktor seyogyanya merupakan bagian dari pendidikan Islam.

3.    Mengembangkan ketrampilan yang bermanfaat
Seorang pemuda islam yang hidup di era globalisasi saat ini mau tidak maum harus berusaha memiliki ketrampilan agar tidak menjadi penonton dalam peradaban masyarakt modern. Kemunduran  umat islam di abad-abad terakhir ini tidak lepas dari lemahnya ketrampilan dan daya cipta kaum muslimin.
Banyak tenaga terdidik yang bertahun-tahun belum mendapatkan kerja,merupakan bukti nyata bahwa keterampilan kita perlu untuk ditumbuh kembangkan. Penguasaan akan bahasa asing sebagai alat komunikasi,ketrampilan aplikasi komputer,kerja praktis,dsb merupakan permasalahan nyata yang kita hadapi.

4.    Menyebarkan dakwah
Tidak dipungkiri lagi bahwa pemuda merupakah agen perubahan dalam masyarakat. Sejarah islam telah memcatat dengan indah betapa banyak pemuda yang menjadi pelaku dakwah, dan mereka berhasil membangun peradaban gemilang. Tak pelak lagi bahwa tugas mulia ini sekarang diembankan secara estafet di pundak kita.
Kerusakan akidah dan akhlak yang melanda umat manusia di dunia ini tidak akan selesai hanya dengan diratapi dan ditonton. Kita perlu proaktif untuk memberi solusi alternatif terbaik,dengan menampilkan islam secara indah. Jangan sampai keindahan islam terututup oleh kaum muslimin itu sendiri.

Thursday 10 January 2013

Mata Yang Takkan Menangis

Dalam sebuah hadits yang berasal dari Hasan Basri Rasulullah SAW bersabda : “Setiap mata manusia di akhirat nanti pasti akan menangis, kecuali empat mata :

1.    Mata yang tercongkel keluar dalam perang fi sabilillah
2.    Mata yang menangis (selalu di dunia) karena takut kepada Allah
3.    Mata yang diajak jaga malam (tahajud) karena takut kepada Allah
4.    Mata yang diajak jaga (memelihara) pasukan di bekalang umat Islam
 
Dalam hadits lain menegaskan :”Setiap mata pada hari kiamat nanti pasti akan menangis, kecuali tiga :

1.    Mata yang menangis di dunia karena takut kepada Allah
2.    Mata yang dipejamkan dari larangan Allah
3.    Mata yang dibuat jaga dalam perang fi sabilillah

Dari dua hadits diatas, maka dapat diambil pelajaran bahwa di akhirat nanti semua umat manusia akan menangis, yaitu menyesal sejadi-jadinya karena tidak beramal shaleh waktu hidup di dunia. Akan tetapi ada 4 kelompok yang tidak akan menangis, karena telah banyak melakukan amal shaleh sewaktu di dunia, yaitu :

Pertama
Mata yang menangis di dunia karena takut kepada Allah, karena merenungi kebesaran Allah, karena merenungi kebodohan diri dan karena menyesali kesalahan yang pernah dilakukan.

Nabi Adam AS. menangis  selama 100 tahun sebagai rasa penyesalan diri karena memakan buah khuldi (buah yang dilarang Allah untuk dimakan), sehingga dari air matanya mengalir menjadi sebuah lembah yang diberi nama lembah Sarandih. Nabi Nuh AS. juga menangis selama 300 tahun kerena ditegur oleh Allah tentang putranya (Kan’an) yang ingkar, sehingga pipinya menjadi cekung.

Abu Bakar Ash Shidiq ra sering menangis waktu membaca Al Qur’an. Pada suatu hari Abu Bakar disuruh oleh Rasulullah SAW untuk menggantikan menjadi imam shalat. Namun serta merta disanggah oleh Aisyah :”Ya Rasulullah, ayahanda jangan disuruh menjadi imam” . Mengapa? Tanya Rasulullah. “Kerena ayah sering menangis kalau membaca Al Qur’an.” Jawab Aisyah. “Tidak apa-apa. Itu pertanda positif.” Tegas Rasulullah SAW.

Suatu hari Umar bin Khatab ra ketika berkumpul dengan para sahabat tiba-tiba menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil, lantaran pernah mengubur hidup-hidup anaknya sebelum masuk Islam.
Lalu bagaimana dengan kita? Pernahkan kita menangis karena merenungi kebesaran Allah atau karena menyesali kesalahan kita? Yang ada kita hanya tertawa, bahkan sampai tebahak-bahak. Kita lebih banyak tertawa dan tak pernah menangis. Bahkan ada pelawak yang berkata : “Tertawalah sebelum ada undang-undang yang melarang kita tertawa.”

Allah SWT memperingatkan kita dalam firmannya :
”Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu menertawakan dan tidak menangis? Sedangkan kamu melengahkannya? Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia).” (QS An Najm : 59-62)

Ada 3 perkara yang menyebabkan hati kita keras membatu :
1.  Terlalu banyak tertawa. Sebab gelak tawa seseorang menyebabkan dia lengah atau lupa kepada urusan akhirat.
2.  Terlalu banyak makan. Sebab jika seseorang kekenyangan, mata menjadi ngantuk dan jika ngantuk pasti lupa urusan akhirat.
3.  Omong kosong atau berbicara yang tidak ada perlunya. Apalagi kalau sambil dusta atau memperolok-olokkan orang lain.
4.  Nabi SAW bersabda :”Celakalah orang yang berdusta untuk membuat bahan tertawa bagi manusia. Celaka dia,celaka dia. Nabi mengulanginya tiga kali.”

Kedua
Mata  yang dipejamkan dari segala larangan Allah. Artinya yang tidak mau menoleh apalagi mengerjakan larangan Allah. Sumber dosa itu ada dua : mengerjakan larangan Allah dan meninggalkan perintah-Nya.

Meninggalkan larangan Allah sering lebih berat daripada mengerjakan perintah-Nya. Banyak orang yang mampu melaksanakan perintah-perintah Allah, tetapi sering tidak mampu meninggalkan larangan-Nya. Dalam kehidupan bermasyarakatpun, ternyata nahi mungkar jauh lebih berat daripada amar ma’ruf. Kita dengan mudah mengajak orang untuk mendirikan shalat, mengajak berpuasa, dan sebagainya. Tapi mampukah kita melarang orang berjudi dikampung kita? Ini adalah tantangan bagi kita dalam menegakkan kalimah Allah SWT. Manusia jaman ini sedang kehilangan rasa, yaitu rasa malu berbuat dosa.

Ketiga
Mata yang selalu diajak bangun malam (tahajud). Tahajjud adalah satu-satunya shalat sunah yang secara tersurat tertulis dalam Al Qur’an.

“Dan pada sebagian malam hari shalat tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagi kamu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat(derajatmu)mu ke tempat yang terpuji.” (QS Al Isra : 79)

Shalat tahujjud adalah shalat sunah yang paling utama setelah shalat sunah rawatib (shalat sunah yang mengiringi shalat fardhu). Terutama apabila dilaksanakan menjelang shalat subuh. Sehingga begitu istimewanya, Allah abadikan di dalam Al Qur’an dan bagi yang melaksanakan Insya Allah akan dinaikkan derajatnya ke tempat yang terpuji, baik terpuji dihadapan manusia maupun di hadapan Allah SWT. Hal ini karena untuk mengerjakannya cukup berat. Ditengah keheningan malam dengan buaian mimpi indah, dan orang lain sedang tidur terlelap, lalu kita bangun untuk mengerjakan amal shalat.
Ada ungkapan arab yang berbunyi : “Segeralah tidur dan segeralah bangun, beruntunglah hidupmu.”

Keempat
Mata yang diajak jaga malam dalam perang fi sabilillah. Artinya mata yang selalu siaga terhadap kemungkinan yang membahayakan umat Islam. Sebab kita sebenarnya selalu diintai musuh-musuh Islam sebagai rivalnya.
Ciri muslim yang baik adalah yang kehidupannya seperti lebah. Tenang, tentram tidak membuat kerusakan. Dimanapun lebah hinggap, tidak ada dahan yang patah. Bahkan selalu mengawinkan benang sari, sehingga terjadi pembuahan. Tetapi kalau sarang lebah dirusak, ia tidak segan-segan untuk mengejar pelakunya. Bahkan sampai menyelam di airpun ia tunggui. Demikian pula kehidupan kita yang baik, tidak membuat kerusakan. Tetapi kalau kita dirusak, jangan surut mundur ke belakang, tetapi kita bela agama Allah SWT.

Wednesday 9 January 2013

Keutamaan Istighfar

Setiap insan memiliki peluang untuk berbuat baik dan melakukan kesalahan atau dosa. Karena itu, orang yang baik bukanlah yang bersih tanpa dosa. Orang yang baik adalah yang selalu mengakui kesalahannya, bertaubat,minta ampun kepada Allah SWT. seraya berusaha tidak mengulangi lagi tindakan dosa yang telah diperbuatnya.
Salah satu upaya pengakuan dosa dihadapan Allah SWT adalah melalui istighfar-memohon ampun atas dosa yang telah,sedang dan mungkin akan dilakukan di hari-hari yang akan datang. Istighfar merupakan suatu usaha dalam  mencapai kesucian jiwa dari segala kekeruhan dan kebusukan dosa. Istighfar juga merupakan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. sehingga hanya orang-orang sombong sajalah yang enggan melakukan istighfar ini.
Agar kita semakin mantab melakukan amal kebajikan yang merupakan bagian dari aktifitas dzikrullah – yaitu istighfar ini – perlu kita ketahui keutamaan-keutamaannya. Diantaranya adalah :

1.    Merupakan Perintah Allah SWT.
Istighfar merupakan perintah Allah SWT. sehingga kita wajib menunaikannya. Sebagaimana firman Allah SWT : “Dan mohonlah ampun kepada Allah sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al Baqarah : 199)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu..” (QS Ali Imran : 133)

2.    Amal Yang Dilakukan Rasulullah SAW Setiap Hari
“Wahai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah ampun (beristighfar) kepada-Nya,karena sesungguhnya aku (Muhammad SAW) biasa beristighfar dalam sehari seratus kali.” (HR Muslim)
Kalau Rasulullah yang dijamin masuk surga,diampuni segala dosa,dijaga dari segala kesalahan masih beristighfar seratus kali sehari, maka kita yang belum mendapatkan jaminan keselamatan ini seharusnya melakukan hal yang serupa, bahkan sebaiknya lebih dari seratus kali.

3.    Sarana Memperlancar Rejeki
Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang merasa diperlambat rizkinya, hendaklah dia memperbanyak istighfar kepada Allah SWT.” (HR Al Baihaqi dan Ar Rabii’)
Sabda Beliau yang lain : “Siapa yang memperbanyak istighfar, maka Allah SWT akan membebaskannya dari kedukaan,memberikan jalan keluar dari kesempitannya, member rizki dari arah yang tidak diduga-duga.” (HR Abu Dawud)

4.    Istighfar Mendatangkan Kenikmatan Yang Tiada Putus-putusnya
Bagi orang yang rutin dalam melakukan istighfar,baginya jaminan pahala kenikmatan hidup yang tiada putus-putusnya. Firman Allah SWT :
“Dan hendaklah kamu beristighfar kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-NYa. (Jika kamu mengerjakan hal ini) niscaya Dia (Allah) akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan …” (QS Hud : 37)

5.    Raji n Istighfar, Terbebas Dari Perasaan Tertekan dan Berduka
Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Aisyah ra Rasulullah SAW bersabda : “Apabila dosa hamba Allah itu banyak dan ia tidak mempunyai amalan yang mampu menutupinya, maka (akan) dimasukkan ke dalam hatinya kedukacitaan (kegelisahan dan ketertekanan). Kedukacitaan itu sebagai penebus dosa-dosa yang diperbuatnya.” (Hadits Syarif)

6.    Istighfar Mendatangkan Keselamatan
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya Allah SWT menurunkan kepadaku dua kunci keselamatan bagi umatku, Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka,dan Allah tidak akan mengazab mereka selama mereka selalu beristighfar. Bila aku (Muhammad SAW) telah wafat, maka aku tinggalkan bagi kalian istighfar sampai hari kiamat.” (HR At Tirmidzi)

7.    Istighfar Mentramkan Hati
Ketika seseorang dilanda kegelisahan, cemas dan sesuatu yang membuat dia tidak tenang hatinya, maka satu jalan terbaik adalah memperbanyak istighfar. Karena istighfar termasuk bagian dari dzikrullah. Firman Allah SWT : “Ingatlah hanya dengan mengingat Allah, hati jadi tentram.” (QS Ar Ra’d : 28)

8.    Mendatangkan Ampunan Allah SWT
“Dan orang-orang yang apabila (terlanjur)  melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat Allah,lalu mohon ampun terhadap dosa-dosanya, dan siapakah yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan buruknya itu, sedang mereka menyadari. Balasan bagi mereka adalah ampunan dari Tuhan mereka.” (Qs Ali Imran : 135-136)

9.    Istighfar,Mendatangkan Rahmat Allah SWT
“Hendaklah kamu memintakan ampun (beristighfar) pada Allah, agar kamu mendapatkan rahmat.” (QS An Naml : 46)

10.    Orang Yang Istiqamah dalam Istighfar, Dicintai Oleh Allah SWT
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS Al Baqarah : 222)

Demikianlah istighfar, sebuah amal yang ringan dan mudah dilakukan tapi memiliki keutamaan yang luar biasa. Akan tetapi ternyata masih banyak diantara kita yang enggan dan malas melakukannya. Padahal Imam Al Ghazalai dalam kita “At Taubat”  mengatakan “Bahkan daun timbangan (kebaikan) akan unggul berkat kebaikan-kebaikan kecil , sampai daun timbangan itu menjadi berat dan dapat mengalahkan daun timbangan keburukan. Oleh sebab itu amal yang kecil jangan diremehkan dan jangan anda enggan melakukannya.”
Mari kita memperbanyak istighfar, Astaghfirullahal ‘adziim alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaihi..

Tuesday 8 January 2013

Kisah Anak Kecil Yang Menumbangkan Ulama Sombong dan Tersesat

Di masa Imam Abu Hanifah masik kecil,sekitar umur 7 tahun,terdapatlah seorang ulama yang yang memiliki ilmu luas dan tiada bandingannya pada waktu itu namanya Dahriyyah. Seluruh ulama pada waktu itu tak mampu menandinginya disaat berdebat,terutama dalam bab tauhid,oleh karena dialah yang merasa pintar,maka muncullah sifat kesombongannya bahkan na’udzubillah akhirnya ia berani mengatakan bahwa Allah itu tidak ada,sayangnya para ulamapun tak mampu mengalahkan dia dalam berdebat,lalu pada suatu pagi dikumpulkanlah para ulama disuatu majlis milik Syaikh Himad guru Imam Abu Hanifah,dan hari itu Abu Hanifah yang masih kecil hadir dimajlis itu. Maka Dahriyyah naik kemimbar dan berkata dengan sombongnya.

Dahriyah : Siapakah diantara kalian hai para ulama yang akan sanggup menjawab pertanyaanku?

Sejenak suasana hening,para ulama semua diam,namun tiba-tiba berdirilah Abu Hanifah dan berkata,

Abu Hanifah : Omongan apa ini ? maka barang siapa tahu pasti ia akan menjawab pertanyaanmu.

Dahriyyah : Siapa kamu hai anak ingusan,berani kamu bicara denganku,tidakkah kamu tahu,bahwa banyak yang berumur tua,bersorban besar,para pejabat,para pemilik jubah kebesaran mereka semua kalah dan diam dari pertanyaanku,kamu masih ingusan dan kecil badan berani menantangku!

Abu Hanifah : Allah tidak menyimpan kemuliaan dan keagungan kepada pemilik sorban yang besar dan para pejabat,dan para pembesar,tetapi kemuliaan hanya diberikan kepada al-ulama.

Dahriyah : Apakah kamu akan menjawab pertanyanku?

Abu Hanifah : Ya aku akan menjawab pertanyaanmu dengan taufiq Allah.

Dahriyyah : Apakah Allah itu ada?

Abu Hanifah : Ya ada

Dahriyyah : Dimana Dia?

Abu Hanifah : Dia,tiada tempat bagi Dia

Dahriyyah : Bagaimana bisa disebut ada bila Dia tak punya tempat?

Abu Hanifah : Dalilnya ada dibadan kamu yaitu ruh, saya tanya, kalau kamu yakin ruh itu ada,maka dimana tempatnya? Dikepalamu,diperutmu atau dikakimu?

Dahriah diam seribu basa dengan muka malu. Lalu Abu Hanifah minta air susu pada gurunya Syaikh Himad,dan ia bertanya pada Dahriyyah

Abu Hanifah :  Apakah kamu yakin didalam susu ini ada manis?

Dahriyyah : Ya saya yakin disusu itu ada manis

Abu Hanifah : Kalau kamu yakin ada manisnya,saya tanya apakah manisnya ada di bawah,atau ditengah,atau di atas?

lagi lagi Dahriyyah diam dengan rasa malu,lalu abu hanifah menjelaskan : seperti ruh atau manis yang tidak memiliki tempat,maka seperti itu pula tidak akan ditemukan bagi Allah tempat di alam ini baik di arsy atau dunia ini. Lalu Dahriyyah bertanya lagi.

Dahriyyah : Sebelum Allah itu apa dan setelah Allah itu apa?

Abu Hanifah : Tidak ada apa-apa sebelum Allah dan sesudahnya tidak ada apa-apa.

Dahriyyah : Bagaimana bisa dijelaskan bila sebelum dan sesudahnya tak ada apa-apa?

Abu Hanifah : Dalilnya ada di jari tangan kamu,apakah sebelum jempol dan apakah setelah kelingking? Dan apakah kamu akan bisa menerangkan jempol duluan atau kelingking duluan? Demikianlah sifat Allah. Ada sebelum semuanya ada dan tetap ada bila semua tiada. Itulah makna kalimat Ada bagi hak Alloh.

Lagi-lagi Dahriyyah dipermalukan,lalu ia berkata,

Dahriyyah : Satu lagi pertanyaanku yaitu,apa perbuatan Allah sekarang ini?

Abu Hanifah : Kamu telah membalikan fakta, seharusnya yang bertanya itu di bawah mimbar dan yang di tanya di atas mimbar. Akhirnya Dahriyyah turun dari mimbar dan Abu Hanifah naik ke atas mimbar.

Dahriyyah : Apa perbuatan Allah sekarang?

Abu Hanifah : Perbuatan Allah sekarang adalah menjatuhkan orang yang tersesat seperti kamu kebawah jurang neraka dan menaikan yang benar seperti aku keatas mimbar keagungan.

Maha suci Alloh yang telah menyelamatka Aqidah ahli sunnah wal jamaah melalui anak kecil.


Sumber : Kitab Fathul Majid karya Syekh Muhammad Nawawi bin Umar Al Jawi Asy Syafi’i

Profil Muslim Ideal

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam islam secara total, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuhmu yang nyata.” (QS. Al Baqarah : 208)

Amal yang harus dilakukan pertama kali oleh seorang muslim adalah memperbaiki diri (islahunnafsi). Perbaikan diri harus dilakukan dengan berbagai cara dan sarana hingga mampu meningkatkan derajat kemusliman kita menjadi muslim ideal.

Pribadi muslim ideal inilah yang kelak menentukan keberhasilan kerja berikutnya. Perbaikan keluarga dan masyarakat akan berjalan mulus ketika agen perubahannya terdiri dari orang-orang yang memiliki komitmen kepada islam. Begitulah tabiat al Islam. Ia tidak akan dapat diperjuangkan, kecuali oleh mereka yang siap menerimanya dalan segala aspeknya. Ironis jadinya bila seorang ingin memperjuangkan islam sementara dirinya jauh dari bimbingan islam. Simaklah sindiran Allah swt dalam Al Qur’an.
Adakah patut kamu suruh manusia berbuat kebajikan dan kamu lupakan dirimu sendiri, sedang kamu membaca KItab. Tidakkah kamu berfikir?” (QS Al Baqarah : 44)
Untuk itu wajib bagi kita untuk melakukan perbaikan diri terlebih dahulu.  Dan perbaikan diri mesti dilakukan secara optimal hingga menraih 10 ciri muslim ideal.

1.    Bersih Aqidahnya (Saliimul Aqidah)
Dengan  adanaya aqidah yang bersih hubungan dengan Allah swt betul-betul baik dan benar. Allah swt menjadikan nur baginya, dan ia berjalan dengan nur itu. Kepadanya berhak atas surge yang penuh kenikmatan.
“Barang siapa yang rela Allah sebagai Robnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasulnya maka berhak baginya mendapatkan surga.” (HR Muslim )
Mereka itu senantiasa menjalin hubungan dengan Allah, berniat ikhlas dalam setiap kegiatan dan selalu mengingat akan hari akhir yang dijanjikan-Nya. Mereka juga senantiasa memelihara kesucian jiwa dan bathinnya, menyemai ruh dan niat berjuang demi Islam serta mempersiapkan diri dengan persiapan yang sempurna. Setiap saat menghindarkan diri dari pengaruh yang dapat menyeret kepada perbuatan haram. Mereka terbebas dari penyakit tahayul,syirik,khurafat, dan semata-mata mengabdi kepada Allah swt.
“Katakanlah sesungguhnya shalatku,ibadahku,pengabdianku,hidup dan matiku semua bagi Allah Tuhan semesta alam.” (QS Al An’am : 162)

2.    Benar Ibadahnya (Shahiihul Ibadah)
Allah swt adalah indah dan bagus dan tidak menerima amal kecuali yang bagus. Dia menginginkan agar kita beribadah secara ikhlas benar dan sempurna.
“Dan  mereka tidaklah disuruh, melainkan supaya menyembah Allah serta mengikhlaskan agama bagi-Nya.” (QS Al Bayyinah : 5)
Adapun kebenaran dan kesempurnaan ibadah terwujudnya ketika kita telah meneladani kepada cara-cara yang ditempuh oleh Rasulullah saw.
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik bagimu..” (QS Al Ahzab : 21)
Dalam beribadah tidak dibenarkan sikap berlebih-lebihan, sebaiknya tidak pula kikir dan mengada-ada.

3.    Terpuji Akhlaqnya (Matiinul Khuluq)
Yang dimaksud dengan akhlaq adalah suatu sifat yang tanpa adanya sifat tersebut sesuatu menjadi tidak indah. Rasulullah saw telah menjadi contoh kepada kita dengan keteladanan yang agung dalam bertingkah laku. Maka menjadi kewajiban kita mengikutinya. Allah swt telah member sanjungan kepada beliau Saw.
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berakhlaq agung.” (QS Al Qalam : 4)

4.    Kuat Fisiknya (Qowiyyul Jismi)
Rasulullah saw bersabda “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah…” (HR Muslim)
Islam mengingatkan kita akan pentingnya fisik yang kuat,yang dengan itu kewajiban-kewajiban kita  sebagai muslim bisa dikerjakan. Dalam rangka menjaga kesehatan perlu melakukan olah raga apa saja asal tidak melanggar ketentuan islam. Faktor makanan, tempat tinggal juga mesti diperhatikan. Dan yang terpenting adalah jangan sampai makan dari makanan dan minuman yang haram.

5.    Mindidik Akal Pikirannya (Mutsaqqoful Fikri)
Muslim ideal adalah yang luas wawasannya. Tidak ada satupun kegiatan hidup seorang muslim yang tidak diikuti aktivitas pikiran meski sekecil apapun. Sedangkan derajat taqwa hanya bisa diraih bial kita berilmu.
“(Niscaya) Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah  Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah : 11)

6.    Mampu Menundukkan Nafsumua (Mujahadatun Linafsihi)
Yang dimaksud adalah mengalahkan sifat-sifat yang mengarah kepada kejahatan. Setiap manusia mempunyai peluang untuk berbuat menyimpang dari kebenaran, terlebih lagi kalau hidap dalam lingkungan yang kurang baik. Dalam lingkungan seperti itu maka ilham yang masuk ke dalam diri kita lebih kuat adalah yang mengarah kepada kemaksiatan.
“Lalu diilhamkan kepadanya untuk berbuat sesat dan berbuat baik.” (QS Asy Syam : 8)
Hendaklah setiap kita bersungguh-sungguh dalam memerangi nafsu, sehingga melahirkan sikap terpuji bebas dari sikap dan tingkah laku yang tidak layak ditampilkan oleh seorang muslim.

7.    Menjaga Waktunya (Hariishun ‘ala Waqtihi)
Rasulullah saw bersabda : “Ada dua nikmat yang manusia sering melupakannya yaitu kesehatan dan waktu luang.”
Hasan Al Bana mengatakan : “Waktu adalah kehidupan itu sendiri.” Barang siapa dapat memanfaatkan waktu dengan baik maka dialah yang berhasil dalam mengarungi kehidupan ini. Lebih lanjut, Hasan Al Bana juga mengatakan “Kewajiban kita jauh lebih banyak daripada waktu yang kita miliki.”
Sebagai seorang makhluk cipataan Allah kita punya kewajiban yang banyak kepada Allah swt. Sebagai seorang suami kita punya kewajiban kepada istri dan anak, dan begitu sebaliknya sebagai seorang istri kita punya kewajiban kepada suami dan anak kita.

8.    Rapi dalam Semua Urusan (Munaadhamun fi Su’unihi)
Sebagai seorang muslim kita harus professional dalam segala segi. Dalam rangka mewujudkan amal yang baik, sisamping niat yang ikhlas dan evaluasi kerja dibutuhkan pula profesionalisme dalam penanganannya.
Adapun kerja dikatakan professional bila memenuhi tiga persyaratan, yaitu serius,semangat juang yang tinggi dan pengorbanan, serta kontinyu.
“Sesungguhnya Allah cinta apabila amal dari salah seorang diantara kamu adalah amal (kerja) yang profesioanal.” (HR Baihaqi)

9.    Bermanfaat Bagi Orang Lain (Naafi’un Lighairihi)
Muslim ideal adalah yang kehadirannya di tengah-tengah umat dirasakan betul manfaatnya. Manfaat dalam pengertian selalu mendatangkan perbaikan. Dalam kondisi umat islam demikian mundurnya, setiap kita mesti berfikir “Apa yang bisa saya lakukan saat ini untuk umat isalam?”
Sungguh merugi orang yang keberadaannya tidak bermanfaat bagi orang lain.

10.     Bisa Mandiri (Qaadirun ‘alal Kasbi)
Kemandirian amat diperlukan bagi tiap muslim dalam rangka mempertahankan prinsip hidupnya dan memperjuangkan agamanya. Ketergantungan kepada pihak lain sebenarnya telah mengurangi keleluasaan kita dalam berjuang. Telah banyak sejarah menulis,orang yang dulu tegar, lambat laun tapi pasti ketegarannya akan berkurang karena ketergantungan kepada pihak lain. Disinilah perlunya kita bisa berproduksi. Dengan produksi ini kita bisa menghidupi diri kita. Ingatlah bahwa sebaik-baik makanan adalah yang dihasilkan oleh tangan sendiri.
“Apabila telah di tunaikan shalat,maka bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS Al Jumuah : 10)

Demikian sepuluh ciri muslim ideal,mudah-mudahan Allah memberi kekuatan dan kemudahan kepada kita untuk dapat menggapainya. Amin

Monday 7 January 2013

Misi Suci Para Nabi

"Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan Mu'jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)." (QS. An Nisaa' : 174)

Didalam Al Qur'an banyak sekali ayat yang menyebutkan tentang Rasul dengan berbagai aspeknya. Salah satu aspek yang disebutkan adalah misi yang diemban oleh para Rasul. Pemahaman tentang misi ini menjadi sesuatu yang penting agar kita menyadari bahwa diutusnya Rasul Saw ke muka bumi ini memang menjadi kebutuhan manusia. Tugas manusia di muka bumi ini pada hakikatnya hanya beribadah kepada Allah dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk bisa melaksanakan tugas ini, diperlukan adanya penggunaan peraturan dari Allah. Karena itu tentu saja diperlukan seorang Rasul yang menyampaikan ajaran dari Allah itu.

Misi Suci Para Nabi
Paling tidak ada enam misi yang diemban oleh Rasul Saw yang disebutkan didalam Al Qur'an. Bila kita pahami keenam misi itu, jelas bagi kita bahwa mengimani dan mengikuti Rasul menjadi sesuatu yang sangat penting.
Diantara misi para nabi, khususnya Rasulullah Saw adalah :

1. Memperkenalkan dan Menyembah Allah SWT
Manusia yang lemah sangat membutuhkan penyembahan kepada yang Maha Kuat. Karena itu manusia sangat penting diperkenalkan tentang Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga manusia menyembah kepada Tuhan yang benar. Bila tidak, maka manusia akan mencari sendiri Tuhan itu dan sangat banyak manusia yang akhirnya tidak menemukan Tuhan yang benar.
Karena itu Allah Swt mengutus para Rasul dari Adam As sampai Muhammad Saw guna memperkenalkan kepada manusia bahwa sesungguhnya yang berkuasa di dunia dan akhirat adalah Allah Swt. Setiap orang harus menghamba kepada-Nya.
Allah Swt berfirman : "Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya : "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang benar) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (Qs. Al Anbiyaa : 25)

2. Menegakkan dan Menjaga Agama
Agama merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam hidup ini. Tanpa berpedoman pada agama yang benar kehidupan manusia akan kacau balau. Kenyataan ini telah berlangsung dari generasi ke generasi, dari abad ke abad sehingga bila suatu masyarakat mengabaikan tuntunan agama yang benar, maka kekacauan akan terus terjadi.
Dengan demikian, kedudukan islam sebagai satu-satunya agama yang benar menjadi sangat penting. Karena itu Rasul juga diutus untuk menegakkan agama Islam yang benar meskipun tantangannya begitu besar.
Allah Swt berfirman : "Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar. Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang-orang musyrik benci." (QS. Ash Shaf : 9)

3. Membawa Berita Gembira dan Peringatan
Allah Swt mengutus para Rasul yang salah satu tugasnya adalah dengan membawa berita gembira dengan menjanjikan surga bagi manusia yang mau berbuat kebaikan, serta memberi peringatan dan ancaman siksa neraka yang begitu pedih bagi orang yang tidak mau berlaku baik. Dengan berita gembira dan ancaman yang disampaikan para Rasul, diharapkan manusia akan mengikuti segala ketentuan islam yang dibawa para Rasul.
Allah Swt berfirman : "(Maka Kami utus) selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan peringatan agar tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS An Nisaa : 165)

4. Memberikan Keteladanan yang Positif
Manusia tentu menghendaki kehidupan dunia yang baik yang berakibat pada kehidupan yang baik pula di akhirat. Untuk bisa menjalani kehidupan yang baik itu diperlukan keteladanan yang baik. Apalagi meniru orang lain merupakan salah satu bagian yang terpisahkan pada diri manusia.
Dalam katian ini diperlukan figur-figur teladan dalam membentuk kepribadian manusia. Allah Swt menjadikan Rasulullah Saw sebagai teladan yang harus ditiru oleh umat manusia.
Allah swt berfirman : "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzaab : 21)

5. Mengatasi Perselisihan
Di dunia ini banyak sekali persoalan atau permasalahan yang tidak semua bisa dipecahkan dan di atasi. Akibatnya sering terjadi perselisihan antara manusia satu dengan yang lainnya. Bahkan tak sedikit akibat dari perselisihan itu hubungan baik sesama manusia jadi terputus.
Agar persoalan dan permasalahan bisa teratasi dan terpecahkan, maka Allah mengutus para Nabi. Allah swt berfirman : "Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu dan menjadi petunjuk serta rahmat bagi kaum yang beriman." (QS An Nahl : 64)

6. Menyelamatkan Manusia dari Kesesatan
Dari jaman ke jaman terdapat manusia yang sesat dari jalan hidup yang benar. Kesesatan itu tejadi karena manusia tidak mau menggunakan petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah swt. Kesesatan manusia tidak hanya mengakibatkan kerugian dan penderitaan terhadap sesama, tapi yang lebih penting lagi adalah menurunnya martabat manusia menjadi rendah bahkan lebih rendah dari derajat binatang.
Dengan kesesatan itu jiwa manusia menjadi kotor dan dengan kekotoran jiwa manusia sulit menerima nasihat-nasihat yang bisa mengarahkan jalah hidupnya pada jalan yang benar. Karena itu Allah Swt mengutus Rasul guna membacakan ayat-ayat Allah, mensucikan jiwa mereka lalu menanamkan ke dalam hati mereka petunjuk yang berasal dari kitab dan sunah, agar manusia kembali ke jalan yang benar.
Allh swt berfirman : "Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul diantara mereka, yang membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengerjakan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS Al Jum'ah : 2)



Tugas Utama Wanita

"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. Asma’ binti Abu Bakar ra. pernah datang   menghadap Ra...