Monday 31 December 2012

Tawakal Kepada Allah

Dalam hidup sudah pasti akan adanya ujian dan cobaan dari Allah swt, dan kita sebagai manusia harus siap menerima apapun keputusan Allah dalam perjalanan hidup kita, kita harus tawakkal dan berserah diri penuh kepada-Nya.

Allah SWT berfirman : "Sebab itu bertawakkalah kepada Allah, sesungguhnya kamu berada di atas kebenaran yang nyata." ( QS. An Naml : 79 )

Kita bisa pahami dari ayat yang mulia diatas Allah swt memerintahkan kepada kita untuk selalu bertawakkal kepada semua keputusannya, karena semua keputusan Allah adalah benar, nyata, dan mempunyai hikmah dibalik itu, dan Allah sangat menyukai orang-orang yang bertawakkal, seperti dalam firman nya, 

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." ( QS. Ali ‘Imran : 159 )
"Dan bertawakkalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal." ( QS. Al Maa’idah : 11 )

Kalau kita ingin benar-benar menjadi seorang muslim yang mu’min berserahlah kepadanya jadikan Allah SWT Pelindung didalam semua kehidupan kita. Sebagaimana dalam firman-Nya,
"Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman." ( QS. Al Maa’idah : 23 )
"Dan tawakkalah kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi Pelindung."( QS. An Nisaa’ : 81 )

Nabi Muhammad SAW bersabda : "Apabila kalian bertawakkal kepada Allah sebenar-benarnya bertawakkal niscaya Allah swt akan memberikan rizki kepada kalian seperti Allah swt memberikan rizki kepada burung yang berangkat pagi masih lapar dan pulang telah kenyang."
Nabi Ibrahim as berkata : "Hasbunallah wa ni’mal wakiil" ketika beliau akan dilemparkan kedalam api, ini tawakkal yang begitu tinggi yang dicontohkan para nabi.
Nabi Muhammad SAW dan orang-orang yang beriman pun berkata yang sama ketika Ayat berkata kepada mereka : "(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." (WS.  Ali ‘Imran : 173 )

Berkata orang-orang Shaleh : "Siapa orang yang Ridha’, menerima dan menjadikan Allah SWT sebagai pelindungnya dan bertawakkal kepadanya maka dia akan mendapatkan jalan kebaikan." 
Marilah bersama-sama kita benar-benar berserah diri kepada-Nya, mudah-mudahan kita menjadi orang-orang yang benar-benar bertawakkal kepada Allah SWT. Hasbunallah wa ni’mal wakiil.

Friday 21 December 2012

Meraih Kesucian Hati, Bagaimana Caranya?

Suatu hari, Rasulullah saw menjelaskan kepada kita tentang kedudukan,fungsi dan nilai sebuah organ tubuh yaitu hati. Belia bersabda "Ingatlah bahwa dalam tubuh itu ada sekerat daging, jika ia baik, maka baiklah jasad seluruhnya, jika ia rusak, maka rusaklah jasad seluruhnya. Ingatlah, (segumpah daging) itu adalah hati." (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadist diatas, dapat dipahami bahwa hati adalah 'panglima' bagi segala tindakan kita. Wajib bagi kita untuk selalu menjaga kesuciannya. Karena kesucian hati akan langsung berpengaruh kepada kebersihan lisan atau ucapan, berpengaruh kepada kebersihan pola pikir dan kebersihan perilaku.
Berikut adalah cara untuk meraih kesucian hati :
  1. Meningkatkan Harapan Kepada Rahmat Allah SWT
Betapapun kesulitan hidup didunia ini, sebagai orang yang beriman, kita tidak bolah berburuk sangka kepada Allah swt. Tetapi kita harus menyadari bahwa hidup dan segala pernak-perniknya adalah ujian dari-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Mulk ayat 2 :
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
Seyogyanya, kita meningkatkan rasa harap kepada Allah swt. Kita harus yakin bahwa dibalik kesulitan yang kita alami pasti ada hikmahnya.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Alam Nasyrah : 5-6)

      2.  Meningkatkan Rasa Takut Kepada Hukuman Allah SWT

Di akhirat kelak hanya ada 2 'perumahan', sebagai penampungan manusia. Pertama, perumahan orang-orang beriman, yaitu surga yang penuh dengan kenimatan. Kedua, perumahan yang berisi kenistaan dan kesengsaraan, yaitu neraka. Bila kita ingin hati kita bersih, maka perbanyaklah mengingat siksa neraka.

      3.  Meningkatkan Rasa Cinta Kepada Allah SWT

Cinta kepada Allah adalah cinta yang tidak bercampur dengan keraguan akan segala aturan-Nya. Cinta yang mampu menumbuhkan sikap "Sami'naa wa atha'naa" (kami mendengar dan kami taati). Barang siapa yang mampu mewujudkannya dialah mukmin sejati. Dia berhak atas surya yang dijanjikan Allah swt.
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah. Mereka mencintainya sebagaimana mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah..." (QS. Al baqarah : 165)
"Katakanlah jika kamu benar-benar mencintai Allah ikutilah aku (Muhammad) niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al Imran : 31)

Itulah beberapa cara untuk meraih kesucian hati. Bila kita mampu meraihnya, surga akan kita terima namun bila kita menolaknya maka tunggulah azab Allah menimpa.

Mari kita bersihkan hati kita.


Tugas Utama Wanita

"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. Asma’ binti Abu Bakar ra. pernah datang   menghadap Ra...